Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tiga Solusi Alternatif dalam Mengatasi Fenomena PNS Bolos

18 September 2021   15:26 Diperbarui: 19 September 2021   18:15 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Foto: Fransiskus Simbolon via Kompas.com

Orang bisa saja sering-sering tidak masuk kerja, silahkan saja, tapi jangan menyesal akhir bulan mesin akan memberikan laporan tentang total waktu kerja dan tentu punya konsekuensi dengan jumlah gaji yang harus diterima.

Indonesia mungkin saja baik dengan cara itu, agar rasa tanggung jawab dan orang perlu belajar menghargai waktu. Tentu supaya ada keadilan. Kenapa orang tidak bekerja bisa punya hak yang sama dengan orang yang serius bekerja?

Golongan gaji kerja tentu boleh-boleh saja, tetapi itu harus dikalkulasikan hingga diketahui berapa standar gaji untuk satu jam kerja. Potongan gaji bisa diatur menurut registrasi jam kerja PNS itu sendiri. 

3. CCTV kantor

Cukup umum perkantoran di Jerman selalu melengkapi pintu masuk kantor mereka dengan CCTV.  Gagasan ini bukan karena untuk melihat kedatangan pencuri, tetapi lebih diperuntukan bagi siapa saja yang tidak disiplin. Pentingkah itu?

Ya, tergantung dari kebijakan kantor. Jika fenomena PNS bolos itu telah menjadi momok yang memalukan, maka CCTV bisa saja menjadi sarana yang mengubah kebiasaan manusia. Bisa saja terjadi  bahwa orang lebih takut CCTV daripada bosnya dan Tuhan.

CCTV kantor bisa saja menjadi sarana efektif untuk mengubah mental manusia bukan saja di kantor, tetapi juga kebanyakan dipakai dalam kaitan dengan disiplin lalu lintas kendaraan di jalan umum.

Rekaman CCTV akan sangat kuat sebagai bukti untuk rekapitulasi jam kerja pegawai. Tentu pekerjaan rekapitulasi itu harus ditangani secara serius, katakan dibutuhkan lagi seorang pegawai ekstra atau oleh pelayan pintu. 

Tiga alternatif di atas sebenarnya menegaskan beberapa hal ini:

1. Kantor instansi pemerintah perlu mempertimbangkan model bangunan dan juga sistem internal yang memungkinan pegawai-pegawainya disiplin.

2. Kemajuan teknologi harus digunakan secara efektif untuk mendukung atmosfer kerja dan karena itu scan identitas harus menjadi bentuk praktis pertanggungjawaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun