Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ada 5 Alasan Mengapa Orang Takut dengan Perubahan Warna

7 Agustus 2021   14:17 Diperbarui: 9 Agustus 2021   03:03 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang mengapa orang takut dengan perubahan warna | Dokumen senja pada 6/08/2021 oleh Ino

Warna hitam diartikan sebagai warna duka atau perkabungan. Warna itu dikenakan dalam hitungan tertentu sebelum boleh mengenakan lagi warna yang lainnya.

Sesuatu yang pasti bahwa perubahan warna itu ada dan diterima karena mengungkapkan perubahan suasana hati mereka. Hidup itu tidak hanya larut dalam kedukaan, tetapi sukacita dan kegembiraan juga merupakan bagian yang bisa dinikmati manusia.

Jadi, sangat wajar jika pada waktu orang mengenakan warna tertentu sesuai konteksnya pada waktu itu, lalu pada waktu yang lain orang mengenakan warna yang lain lagi.

Nah, kalau begitu apa artinya terkait fenomena bahwa orang takut jika ada perubahan warna? Ehm...mungkin juga ada misteri batuk ehm nya di sana. Saya tidak tahu, tapi bisa saja reaksi itu muncul karena berkaitan dengan status quo. Ya, masih begitu banyak orang yang tidak bisa menerima perubahan dan tidak mau berubah. 

4. Warna itu berkaitan dengan penyesuaian simbol umum

Terkait dengan pemahaman point warna yang berhubungan dengan penyesuaian simbol umum, saya ingat kembali pengalaman saya pada tahun 2014 ketika dalam suatu kegiatan di Raja Ampat, Papua Barat.

Raja Ampat adalah kabupaten baru yang diberi nama kabupaten bahari. Apa artinya kabupaten bahari? Kabupaten bahari itu berkaitan erat dengan kelautan dan kehidupan mereka yang tergantung pada laut.

Entah ide itu datang dari mana saya tidak tahu, namun yang nyata ada di sana adalah bahwa semua rumah penduduk dan perkantoran memiliki warna atap yang sama yakni warna biru laut.

Tanpa penjelasan tentang mengapa semua rumah dan perkantoran harus berwarna biru laut, otomatis orang mengerti karena kabupaten itu adalah kabupaten bahari. 

Terlihat jelas sekali bahwa  di sana terjadi proses penyesuaian besar-besaran kepada identitas kabupaten itu sendiri. Rumah-rumah pribadi perlu menyesuaikan diri dengan identitas umum kabupaten itu.

Tidak ada protes di sana karena semua memahami perubahan itu terjadi karena untuk keselarasan dengan identitas umum yang lebih besar, bukan kepentingan sekelompok orang. Mengapa takut jika ada perubahan warna? Jangan egois dong!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun