Dari pengalaman pertama pada 19 Juli 2021 ini, saya benar-benar merasakan efek dari  egoisme. Tersisa cuma pertanyaan: apakah suatu saat nanti terjadi juga di negeriku?Â
Tidak sanggup menahan rasa haru dan aneh, saya bercerita dengan keluarga saya di Indonesia, katanya seperti ini, "Semakin kaya seseorang, maka semakin banyak orang lain itu datang, sebaliknya jika seseorang itu orang biasa atau miskin, maka hampir pasti sangat sedikit, bahkan mungkin hanya beberapa orang yang mau hadir."Â (Roselina. M, 19/07/2021)
Entahkah karena dunia dan manusia ini sudah terlalu menghalalkan ketidakadilan, sehingga wabah ibarat tulah mematikan itu datang begitu misterius agar semua bisa merasakan bahwa ternyata semua manusia itu sama?
Covid19 meruntuhkan semua paham egoisme, adat istiadat dan budaya modern
Tanpa terasa keinginan manusia untuk memperoleh keuntungan diri sendiri sudah menjadi tidak mungkin, oleh karena pembatasan ruang gerak dan aktivitas sosial atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).Â
Ruang perjuangan dan sukacita hidup saat ini adalah ruang online, sebuah ruang bebas untuk siapa saja. Adil bukan?Â
Orang tidak perlu harus punya uang berjuta-juta dulu untuk melihat dan berbicara dengan keluarganya yang berada di luar negeri; yang umumnya hanya mungkin untuk orang berduit. Saat ini siapa pun bisa berbicara dengan siapa saja dan di mana saja.Â
Covid19 telah juga meruntuhkan tradisi dan adat istiadat yang sebenarnya terlampau paradoks. Bagaimana tidak? Terkenal juga karena kemiskinan, tetapi jangan salah ya, coba hadir dalam upacara kematian.Â
Berapa anggaran yang mereka habiskan untuk semua acara yang dihadiri ratusan, bahkan ribuan orang itu? Nah, paradoks itu runtuh saat pandemi ini.Â
Berhenti bicara tentang upacara yang menghadirkan ratusan orang, karena semuanya sudah tidak dimungkinkan. Bisa jadi, saat pandemi ini adalah saat transformasi budaya dan perubahan cara pandang tentang hidup.
Demikian juga covid meruntuhkan budaya modern yang terlalu menikmati empuknya euforia dari kemodernan itu. Rasa nyaman dan kegembiraan yang berlebihan harus benar-benar diperhitungkan.