Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada 4 Pertimbangan, Mengapa Distribusi Obat pada Saat Pandemi Covid-19 Ini Perlu Tetap Lancar

15 Juli 2021   18:42 Diperbarui: 15 Juli 2021   18:50 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang pentingnya distribusi obat-obatan di masa pandemi ini| Diambil dari: apotekers.com

Jangan ciptakan krisis lain lagi demi keuntungan diri atau sekelompok orang! Jadilah peduli dengan orang lain, agar hidupmu berarti bukan cuma saat ini, tetapi juga nanti.

Di tengah kegalauan global akibat terpaan Covid 19, tidak sedikit ditemukan kemacetan dalam beberapa urusan vital, sebut saja urusan distribusi obat.

Urusan distribusi obat secara merata, bahkan sampai di pelosok desa mungkin sudah menjadi tema yang sangat aktual di tengah krisis ini.

Bukan saja urusan vaksin, tetapi obat-obatan lainnya yang sering menjadi konsumsi tetap sebagian masyarakat juga perlu tetap diperhitungkan.

Pemerintah dan secara khususnya dinas kesehatan Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan perlu serius memerhatikan hal ini. Mengapa? Ada 4 pertimbangan, mengapa distribusi obat-obatan pada masa pandemi covid-19 ini perlu tetap lancar:

1. Kita hadapi krisis covid, tetapi sebagian besar orang membutuhkan juga obat-obat lainnya

Distribusi semua obat-obatan tidak boleh diperlambat oleh jasa pengiriman barang!

Penyediaan obat-obatan bukan saja yang bisa dijual di apotek-apotek perlu diperhatikan secara serius karena dalam keadaan krisis covid ini, bukan saja vaksin yang dibutuhkan, tetapi obat-obat lainnya juga.

Beberapa hari lalu, sempat kerepotan mencari obat jantung "Digoxin" di kota Ende, Flores, NTT. Beberapa Apotek ternyata tidak lagi menjual obat jantung yang tergolong sangat murah itu. 

Bukan soal mahal dan murah, tetapi persoalannya obat itu tidak ada di sana, sementara obat itu sudah menjadi suatu keharusan untuk dikonsumsi secara teratur. 

Kendala lain yang sangat merepotkan adalah saat berusaha mendatangkan obat itu dari Jawa, ternyata proses distribusinya macet di perjalanan. 

Pengirim setelah menghubungi petugas pengiriman, jawabannya sederhana, "gara-gara PPKM dan karena ada tumpukan banyak obat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun