Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Artikel Utama

Cara Membangun Taman Rumah dengan 7 Komponen Dasar

29 Juni 2021   16:30 Diperbarui: 2 Juli 2021   16:11 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman rumah di tempat tinggalku (Dokumen pribadi oleh Ino)

Pluralitas di Indonesia sangat cocok untuk menghubungkan refleksi keberagaman bunga di taman dengan keberagaman di Indonesia. 

Bangsa Indonesia bagaikan sebuah taman yang di dalamnya hidup berbagai bunga serupa suku, bahasa, adat istiadat dan keberagaman lainnya.

Tampak jelas bahwa sesederhana apapun sebuah taman rumah yang dibangun dengan konsep tertentu, akan sangat mudah terhubung dengan dimensi kehidupan manusia yang lebih umum.

Karena itu, kadang saya berpikir bahwa membangun taman rumah itu sama dengan membangun wawasan dan perspektif tentang kehidupan yang mungkin cuma berada di wilayah idealisme manusia saja, menjadi sungguh nyata di dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pohon yang rimbun dan bisa sedikit lebih tinggi sekurang-kurangnya 2 pohon
Sejak merawat taman rumah itu, saya pernah bertanya, mengapa di taman kami ada pohon yang tinggi dan daunnya rimbun di taman? 

Saya waktu itu belum menemukan alasan yang masuk akal mengapa ada pohon tinggi dan juga pohon yang sangat rimbun. 

Dalam perjalanan waktu, saya melihat ada banyak burung yang bertengger pada dahan pohon yang lebih tinggi itu. 

Sedangkan pada pohon yang satunya, yang lebih rendah dan rimbun itu menjadi tempat burung-burung membangun sangkar mereka. Pada pohon berimbun itulah burung-burung itu bersarang, bertelur hingga menetas.

Konsep saya tentang taman dalam pikiran saya berubah oleh karena pengalaman itu, taman itu bukan saja sekadar ada air dan ada pohon, tetapi taman rumah perlu bisa memberikan rasa nyaman bagi makhluk yang lainnya.

Taman rumah (Dokumen pribadi oleh Ino)
Taman rumah (Dokumen pribadi oleh Ino)
Bukan saja rasa nyaman tetapi bisa menjadi taman kehidupan dan kelestarian hidup. Wawasan lain yang juga muncul dari pengalaman itu adalah sebuah kritikan terkait fenomena kebakaran hutan dan penebangan pohon di Indonesia.

Menebang pohon atau membakar hutan itu dalam arti tertentu sebenarnya cara yang paling tidak nyaman bagi makhluk hidup lainnya di hutan yang membutuhkan pohon-pohon sebagai rumah tempat tinggal mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun