Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kata Hati tentang Ganjar dan Puan dalam Irama Politik PDIP

26 Mei 2021   01:57 Diperbarui: 26 Mei 2021   02:06 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasional.sindonews.com

2. Kata hati tentang pertimbangan partai PDIP

Generasi milenial saat ini, sebenarnya punya selera yang sama. Selera mereka adalah punya seorang Presiden yang santai dalam tutur kata, dekat dengan rakyat, jujur berpihak pada kesejahteraan rakyat, tetapi juga tegas dalam melawan korupsi, kolusi dan nepotisme dan segala macam urusan birokrasi yang berbelit-belit.

Rupanya masa depan Partai di Indonesia umumnya dan masa depan PDIP khususnya sangat ditentukan oleh kejelian menentukan kader partai. Rakyat mungkin tidak loyal dengan PDIP, bahkan tidak menaruh simpati lagi, jika figur idaman mereka tidak lagi berada di partai PDIP.

Kebesaran Partai bisa jadi sangat ditentukan dari orang-orang di dalamnya atau sangat dipengaruhi oleh kader-kader yang betul merakyat dan bukan karena alasan-alasan tidak rasional lainnya.

Ini soal kata hati, rakyat Indonesia sudah sangat cerdas memilih pemimpin. Kriteria mereka tidak akan sama dengan kriteria yang dimiliki Partai. Rakyat punya selera dan kepentingan sama, agar mereka sejahtera, bisa dekat dengan pemimpinnya.

Tentu beda dengan kepentingan Partai. Di sana ada kaitannya dengan kekuasaan, nama dan popularitas. Semua bisa-bisa saja, tapi jangan lupa pemimpin pilihan rakyat adalah pemimpin yang pernah menyentuh hati dan tangan rakyat, bukan dengan raut wajah ramah dan sejarah panjang lainnya.

Pemimpin yang menyentuh hati rakyat sebenarnya bisa dilihat dengan mudah, ya pemimpin yang rajin blusukan, kunjung rakyatnya di mana saja. Ini lagi-lagi kata hati: Jangan anggap sepele lho blusukan ala Ganjar. Itu blusukan cinta dan investasi ketokohan yang lahir dari hati. Jujur deh, rakyat Indonesia benar suka kayak gitu.

3. Kejatuhan PDIP akan tiba, ketika gaya feodalisme menjadi prioritas pejabat Partai

Terasa bahwa lebih baik berjiwa besar dengan merangkum kader-kader seperti Ganjar dan Ibu Risma ketimbang memperhitungkan pencalonan Puan dengan godaan nama besar cucu Presiden pertama dan anak dari mantan Presiden Megawati.

Nama besar berdasarkan garis keturunan tanpa diimbangi dengan popularitas kerja nyata yang dekat dengan rakyat, bergaul di kalangan rakyat, sebetulnya bisa menjadi lampu suram bagi masa depan Partai PDIP.

Ini hanya kata hati, sangat mungkin terjadi bahwa ketika hembusan nafas feodalisme itu terasa di kalangan publik, maka akan memperbesar ruang keraguan di kalangan bawah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun