Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Sound of Borobudur dan 3 Keunggulannya di Mata Dunia

17 Mei 2021   05:02 Diperbarui: 17 Mei 2021   06:20 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari: baliauthentique.com

Sejumlah 2.000.000 balok batu, 40 meter tingginya, 9 lantai, 123 meter panjangnya, punya 4 sisi, 5 kilometer panjang dinding galeri, 3 teras di puncaknya, 76 stupa dan 11 meter diameter stupa induk.

Abad ke-9 dibangun antara tahun 750 dan 850, 100 tahun waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunannya, sejak abad ke-10 bahan baku candi Borobudur itu rusak dan pada tahun 1814 penguasa kolonial Eropa menemukan kembali bangunan itu.

Pada tahun 1983 situs  sejarah itu dibuka untuk pengunjung dan peziarah. Tahun 2011 -2017 partisipasi pemerintahan Jerman untuk restorasi bangunan Borobudur.

Tidak boleh lupa bahwa presisi berkaitan dengan biaya bagi pengunjung: 24 Euro atau senilai 450 rupiah tiket sunrise, pada siang hari untuk orang asing 325.ooo, sedangkan untuk orang Indonesia 80.000 dan sewa skuter  untuk sehari 500.000 rupiah.

Inilah beberapa yang bisa diperhitungkan terkait presisi bukan cuma dulu, tetapi hingga saat ini. Presisi terkait Borobudur berkaitan dengan angka-angka. 

Inilah presisi sejarah yang pernah tercatat tentang Borobudur: 2.000.000-40-9-123--4-5-3-76-11-9-750-850-100-10-1814-1883-2011-2017-24-450-325.000-80.000-500.000.

24-450-325.000-80.000-500.000 atau 22 angka terakhir bisa berubah, sedangkan angka-angka sebelumnya adalah angka statis. Angka-angka terakhir itu adalah presisi masa depan yang bisa berubah. Sedangkan 48 angka lainnya adalah angka statis.

Nah, oleh karena tema tentang the Sound of Borobudur, maka perlu dilihat hubungan antara angka dan bunyi. Total jumlah angka adalah 70 angka.

Dalam bahasa Fenisia 70 disebut ayin, dalam bahasa Yunani disebut omicron, dalam bahasa Ibrani disebut ayin sedangkan dalam bahasa Arab berarti ayn yang berarti di mana. 

Bagi orang Fenisia, angka 22 itu berhubungan dengan 22 konsonan untuk mengubah lidah mereka menjadi bahasa tulisan. Sementara itu, angka 48 terdiri dari 40 + 8 atau dalam bahasa Portugis sama dengan mim berarti saya + ha  berarti ada = saya ada. Ya, sebuah pengakuan tentang eksistensi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa presisi angka terkait Borobudur itu berkaitan dengan di mana saya ada untuk mengubah lidah mereka menjadi bahasa tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun