Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Babi-Babi di Hutan Mati, Piton Masuk Kampung

7 Mei 2021   03:32 Diperbarui: 7 Mei 2021   10:24 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi babi hutan diambil dari furche.at

Fenomena kematian babi hutan atau fenomena kematian babi di beberapa daerah di Indonesia itu perlu dikaji lebih jauh lagi. Alangkah baiknya, jika pihak PHDI serius menangani kematian babi-babi itu dan berusaha mengungkapan penyebab kematian babi-babi itu. 

Lebih dari itu, tentu perlu diperhitungkan hal-hal berikut ini:

1. Perlu diadakan pengadaan sampel untuk mencari tahu sebab kematian babi-babi di beberapa daerah di Indonesia.

2. Pengadaan vaksin untuk binatang-binatang ternak mungkin perlu dipikirkan meskipun prioritas saat ini adalah vaksin untuk manusia.

3. Pihak pemerintah desa mungkin perlu bekerja sama dengan museum wisata terkait penangkapan piton, agar piton-piton yang ditangkap masyarakat itu tidak dibunuh tetapi dilindungi oleh pihak museum wisata seperti taman wisata Jatim Park 2 Batu Malang. 

4. Kerja sama untuk kelestarian alam dan lingkungan hidup mesti menjadi tanggung jawab bersama semua pihak. 

Saya sungguh terinspirasi oleh karena pernah mengunjungi museum serangga (Spinen)di kota Frankfurt. Serangga-serangga itu sebetulnya cuma sedikit yang berasal dari Jerman, tetapi sebagian besar berasal dari Afrika dan Asia.

Nah, ternyata ketika dikumpulkan pada suatu tempat dan dijelaskan dengan nama dan ceritanya, maka serangga-serangga itu menjadi objek wisata yang dikunjungi ribuan orang.

Demikian juga, tentu berguna untuk kelestarian lingkungan alam kita, jika anak bangsa bisa punya gagasan seperti itu. Mungkinkah ke depan di setiap Provinsi ada museum dan kebun binatang, selain taman wisata yang terkenal saat ini? 

Penelitian-penelitian terkait jenis binatang yang hidup di hutan, bisa saja menjadi riset yang berguna. Saya yakin bahwa di pedalaman hutan lindung di seluruh Indonesia masih ada begitu banyak jenis binatang yang hidup di sana.

Demikian, beberapa ulasan tentang fenomena kematian babi di beberapa daerah di Indonesia dan percikan gagasan untuk kedepannya dengan visi ekologis untuk kelestarian lingkungan alam, tumbuhan dan hewan yang hidup di tanah air dan bangsa kita.

Salam berbagi, ino, 7.05.2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun