Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apakah "Jam Terbang Tinggi" Itu Berarti Overthinking?

21 Maret 2021   19:22 Diperbarui: 22 Maret 2021   00:58 20508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesulitan dan kekurangan komputer pada saat itu, telah menjadikan saya menjadi orang yang punya jam terbang tinggi, dalam arti kerja saya selalu tengah malam. 

Tapi, jangan salah ya, jam 9.00 malam saya sudah tidur, lalu bangun jam 11.30 saat teman-teman pada tidur, dan komputer tidak ada yang menggunakannya, maka saya bisa tenang dalam keheningan malam menikmati energinya komputer tua, yang salah klik terhapus semua. 

Kebiasaan kerja pada jam malam itulah yang membuat saya terbiasa bekerja pada tengah malam, atau otak baru bisa jalan enak saat tengah malam. Saya juga menyadari kebiasaan seperti bukan merupakan kebiasaan yang baik, karena bisa saja nanti kena prank overthinking dong. Nah, oleh karena itu, saya menyadari ada beberapa hal yang penting agar orang bebas dari overthinking:

a. Setiap hari orang perlu tertawa secukupnya dalam suatu diskusi bersama teman-teman

Tertawa bagi saya adalah kesempatan baik bagi kesegaran dan kebugaran pikiran. Ketegangan aktivitas berpikir mesti diimbangi dengan saat-saat penuh gembira. Tertawa lepas tanpa tekanan ternyata penting banget. 

Kemarin, saat saya benar-benar sudah jenuh karena mempersiapkan banyak hal, saya coba menerapkan seberapa ampuh tertawa itu. Setelah makan siang, saya sengaja mengajak teman untuk cerita-cerita. Saya mulai dengan pertanyaan, apa sih minuman kesukaanmu? Katanya, umumnya Whisky. Wow bagus, tapi whisky bisa bikin pusing. Ya katanya. 

Lalu, lanjutnya, kemarin saya baca kirim temanku, katanya: dia sedang di rumah sakit dan hendak menolong teman yang sakit sudah lumayan parah sih. Badannya sudah lelah, mungkin juga karena dia kurang minum air. Lalu, ditawarin minum, tapi dia gak mau. Bahkan matanya saja gak buka, cuma bisa angguk saja. 

Lalu, temanku itu, mengubah formulasi seperti itu, "Hier ist  Whisky aus deiner Heimat atau ini Whisky dari kampung halamanmu, anehnya spontan mulutnya terbuka dan dia bisa minum. 

Beberapa menit setelah minum air itu, dia tersadar dan sudah bisa sedikit senyum dan tertawa. Tertawa itu penting lho, tertawa itu bagaikan seteguk air putih yang menyegarkan raga dan jiwa. 

b. Setiap hari orang perlu saat hening minimal 30 menit

Saat hening bagi saya adalah suatu keharusan. Sibuk bagaimanapun, saya harus punya saat hening 30 menit setiap hari. Saat hening adalah saat di mana tanpa pegang Hp, tanpa telepon, tanpa tulis, tanpa aktivitas lain, selain cuma pejamkan mata, atau menikmati alunan instrumen kesukaan jiwa. Entah apa, saya selalu punya kebiasaan itu hingga memberikan saya keyakinan bahwa saat hening adalah kesempatan istimewa untuk mengambil energi baru dari alam. Ya, suatu energi yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata, tetapi daya pengaruhnya selalu saya rasakan luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun