Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

April Macht Was Er Will: Misteri April di Bulan Maret 2021

13 Maret 2021   06:28 Diperbarui: 13 Maret 2021   07:58 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Ucapan terima kasih selalu efektif untuk mengungkapkan keramahtamahan seseorang

Hari ini bagi orang-orang di Jerman mudah menyebutnya dengan sebutan "April macht was er will, atau April buat seperti yang dia suka sendiri", ya, April di bulan Maret". Cuaca yang berubah-ubah sudah seperti cuaca pada bulan April. Pagi hari terasa dingin dan berangin, setelah itu sekitar jam 10-12 siang, suhu sudah berubah lagi sedikit hangat karena cahaya Matahari. Selanjutnya pada jam 12.30 sudah berubah lagi, ya ada hujan angin. Namun setelah 20 menit kemudian, kita akan menikmati Matahari yang hangat dan menyenangkan. Nah, pada sore hari sudah lain lagi, cuaca menjadi gelap, dingin. Itulah cuaca bulan April yang sudah lebih awal dirasakan hari ini.

Satu hal yang belum pernah dibuktikan secara ilmiah, atau mungkin karena saya belum tahu adalah hubungan logis perubahan cuaca dengan psikis manusia. Saya cuma percaya bahwa suasana batin dan pikiran manusia pun berubah-ubah seperti cuaca itu sendiri. Pertanyaannya, apakah hal ini hanya bagian dari pengalaman pribadi saya hari ini? 

Cerita seorang teman hari ini, biasanya setiap momen pemakaman orang mati, dia akan mudah menangis. Namun, anehnya hari ini, dia tidak menangis. Bisa jadi benar, teori di atas, karena pada saat pemakaman hari ini cuaca memang bagus, ada cahaya matahari, udara yang sejuk dan hangat. Tapi, sekali lagi saya masih menganggap ini sebagai teori yang perlu diuji kebenarannya, ya tentang hubungan antara perubahan cuaca dan psikis manusia. 

Misteri April yang hadir lebih awal telah menginspirasi saya hingga sampai pada pertanyaan: Adakah hubungan perubahan cuaca dengan psikis manusia? Dan juga adakah hubungan antara cuaca yang berubah-ubah dengan fisik manusia? 

Setelah tiba dari upacara pemakaman bu Susana Schmidt pada hari ini, saya sungguh merasakan kelelahan. Karena itu, saya berusaha tidur siang. Anehnya, sore itu saya merasa sungguh lelah sampai tidak ada ide sama sekali untuk mampir lagi di Kompasiana. 

Kebetulan pada waktu malam, seorang teman yang juga mengikuti upacara pemakaman pada hari ini juga bercerita tentang hal yang sama. Setelah kembali ke rumah, terasa capek dan lelah, sehingga harus tidur siang. Aneh bukan? Masa sih, cuma datang berdiri, berdoa dengan diam-diam juga lelah? Tentu beda dengan petugas pembawa peti jenazah yang harus menurunkan peti ke dalam lubang kuburan. Apakah karena terlalu lama berbicara dengan teman-teman? Bisa juga sih. Tapi, saya tetap yakin bahwa faktor perubahan cuaca sangat mempengaruhi bukan cuma psikis, tetapi juga fisik manusia. 

Entah kenapa, muncul juga pertanyaan seperti ini: Apakah saat orang melepas pergikan seseorang yang dekat itu bisa menimbulkan kelelahan otak? Lagi-lagi, pertanyaan ini saya anggap sebagai pertanyaan yang hanya menambah rasa misterinya bulan April yang tiba lebih awal pada hari ini. Kelelahan psikis bisa sangat mungkin karena pada momen pemakaman orang sepertinya diseret untuk mengenang kembali seseorang yang pernah bersama dengan canda dan tawa. Namun, canda dan tawa itu terhenti dan tidak bisa diulang lagi. 

Sampai pada refleksi seperti ini, saya akhirnya melihat hubungan universal yang mungkin saja ada:

1. Manusia tetap saja makhluk hidup yang menyatu dengan alam kehidupan di sekitarnya

2. Manusia membutuhkan energi untuk menyimpan kenangan bersama dengan orang-orang yang dikasihinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun