Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Pesan Ketika Orang Lupa Kacamata Riben?

24 Februari 2021   04:28 Diperbarui: 24 Februari 2021   10:02 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai pada gagasan lupa yang dikaitkan dengan kaca kusam yang tembus cahaya, tetapi meneduhkan itu, saya akhirnya ingat lagi, kata-kata  Theresia dari Lisieux. "Saya ingin melupakan diri saya sendiri untuk membuat orang lain bahagia. Sejak saat itu saya bahagia." Wah, ternyata, tema "lupa" ini bisa sampai kepada ranah melawan rasa ingat diri manusia. Theresia dalam hal ini menunjukkan satu jalan bagaimana orang bisa bahagia. Bahagia dalam arti spiritual berarti melawan keinginan diri sendiri yang selalu ingin menjadi pusat perhatian yang pertama. 

Ino, 24.02.2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun