Mohon tunggu...
Inong Islamiyati
Inong Islamiyati Mohon Tunggu... Gadis pemimpi dan penyuka anime

See the world with a different style and finding happiness

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Melihat Kawasan Blok M Jakarta Lebih Dekat lewat Event Janes Walk

4 Mei 2025   09:00 Diperbarui: 4 Mei 2025   08:40 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu 3 Mei 2025 lalu, saya berkesempatan mengikuti Jane’s Walk bersama teman-teman di daerah Jakarta dan sekitarnya. Jane’s Walk adalah tur jalan kaki lingkungan yang berlangsung di ratusan kota setiap tahun. Ini adalah percakapan yang berjalan dan menciptakan ruang untuk dialog sipil, kebanggaan lingkungan, dan cerita-cerita utama dari orang-orang yang tidak selalu diundang ke meja perundingan. Pada kali ini kami menyusuri tempat-tempat di Blok M Jakarta dengan lebih dekat sembari berdiskusi tentang tata kota yang baik. Pada akhir pekan pertama bulan Mei setiap tahun, festival Jane’s Walk berlangsung di ratusan kota di seluruh dunia. Kegiatan Jane’s Walk ini sudah berlangsung di beberapa negara seperti di Australia, Amerika dan di Indonesia sendiri kali ini bekerja sama dengan Pusat Studi Infrastruktur. Jane’s Walk merupakan festival tahunan berupa percakapan jalan kaki gratis yang dipimpin komunitas yang terinspirasi oleh Jane Jacobs. Kegiatan ini mendorong orang-orang untuk berbagi cerita tentang lingkungan sekitar mereka, menemukan aspek yang belum terlihat dari komunitas mereka, dan menggunakan jalan kaki sebagai cara untuk terhubung dengan tetangga mereka.

Kawasan pertama yang kami jelajahi adalah Taman Literasi. Sebuah taman dengan konsep ruang terbuka hijau yang cukup baik dan ke depannya direncanakan menjadi salah satu kawasan rendah emisi karbon di daerah Jakarta. Ada perpustakaan, pepohonan, tempat piknik dan berbagai tempat kafe yang estetik. Di taman ini juga sering  diadakan acara live music, workshop, serta diskusi publik yang bisa diikuti oleh masyarakat umum. Namun ada beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk memajukan taman ini menjadi lebih baik lagi. Misalnya dengan menambah Playground untuk anak-anak, menambah jumlah tempat duduk, adanya ruang menyusui untuk ibu, toilet yang lebih bersih dan tambahan pepohonan yang rindang. Lantai di sepanjang taman di sini juga terlalu licin sehingga orang bisa terpeleset. Jajanan yang ada di tempat ini juga tergolong mahal, universal dan kurang tradisional karena kawasan ini lebih didominasi gen Z untuk tempat nongkrong. Padahal bisa dikembangkan lebih jauh sebagai kawasan ramah keluarga dan anak.

Dokumentasi Pribadi 
Dokumentasi Pribadi 

Lanjut dari taman literasi kami kembali berjalan ke arah kawasan M Blok Space. Sebuah ruang publik kreatif tepatnya di bekas perumahan pegawai Perum Peruri yang kini telah direnovasi menjadi tempat nongkrong dan pusat kreativitas. Tempat ini populer sebagai pusat kegiatan kreatif, menawarkan beragam kegiatan seperti event, pameran seni, workshop, dan juga tempat kuliner. Salah satu yang cukup kurang di tempat ini adalah tempat sampah. Di tempat ini tempat sampah yang ada hanya di dalam toko-toko tidak ada di sepanjang jalan yang dilalui pejalan kaki. Namun hal yang cukup menarik adalah tempat ini masih mempertahankan arsitektur lama yakni arsitektur jengki dengan beberapa sentuhan modern.

Dokumentasi Pribadi 
Dokumentasi Pribadi 

Kawasan selanjutnya yang kami kunjungi adalah CSW (Cakra Selaras Wahana). Sebuah pumpunan moda bergaya art-deco yang terletak di Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lebih tepatnya berada di persimpangan antara Jalan Kyai Maja–Trunojoyo dan Jalan Panglima Polim–Sisingamangaraja. Nah ini merupakan salah satu perhatian di Blok M karena  kawasan Blok M ini terintegrasi dengan berbagai  transportasi umum seperti MRT, TransJakarta, hingga KRL. Dengan adanya berbagai alternatif transportasi umum yang ramah, murah dan nyaman membuat Blok M menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh banyak orang-orang baik di Jakarta dan sekitarnya. Namun salah satu hal yang agak kurang di kawasan CSW ini adalah kurang ramah disabilitas. Di perjalanan, kami melihat ada orang tunanetra yang baru turun dari transportasi umum harus dituntun dengan orang lain karena penujuk jalan khusus untuknya kurang ramah dan memang dari tempatnya turun tidak berhenti langsung di trotoar jalan. Penanda jalan untuk  tuna netra umumnya berupa guiding block atau ubin taktil, berfungsi sebagai jalur pemandu untuk membantu mereka menavigasi jalan dengan aman masih kurang diperhatikan di daerah ini. Padahal ini adalah salah satu hal penting juga untuk mewujudkan tempat kumpul inklusif agar ramah bagi semua orang.

Dokumentasi Pribadi 
Dokumentasi Pribadi 

Kawasan terakhir yang kami jelajahi adalah Blok M Square sebagai tempat pusat perbelanjaan dan kuliner. Bukan hal yang asing lagi Blok M merupakan tempat pusat kuliner yang viral dan banyak diburu oleh para pecinta kuliner dan konten kreator. Contoh kuliner terkenal di Blok M adalah Pujasera, Haka Dimsum, Little Salt Bread, Toko Kopi Tuku, dan Ramen. Bahkan ketika kami sedang berjalan di sana ada toko donat viral yang pembelinya sudah sibuk mengantre dan menunggu walaupun toko tersebut belum buka dan masih bersiap-siap. Di dalam Blok M Square juga terdapat berbagai tempat yang menarik seperti pusat penjualan buku baik buku bekas maupun baru, pusat fashion, kuliner, bioskop dan di lantai teratas ada masjid Nurul Iman yang terinspirasi dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dengan elemen-elemen seperti kubah, ornamen bintang, dan miniatur Ka’bah. Di mesjid ini rupanya juga sering ada pengajian rutin setiap Minggunya.

Dokumentasi Pribadi 
Dokumentasi Pribadi 

Beberapa hal yang kurang dari kawasan Blok M Square adalah tempat sampah, beberapa trotoar yang rusak, kurangnya toilet umum, hingga tidak ada penunjuk arah transportasi umum di dalam kawasan ini. Penunjuk jalan justru ada di luar kawasan Blok M Square padahal penujuk jalan di dalam juga sama pentingnya agar orang tidak kebingungan dan tersesat.

Demikianlah keseruan acara Jane’s Walk di kawasan blok M bulan mei ini. Saya banyak belajar tentang tata kota dan lebih memperhatikan beberapa hal umum yang terkadang terlewatkan namun penting. Semoga ke depannya tata kota di Indonesia bisa lebih diperhatikan dan dikembangkan untuk mewujudkan kota yang ramah keluarga dan inklusif bagi semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun