Mohon tunggu...
Inong Islamiyati
Inong Islamiyati Mohon Tunggu... Editor - Gadis pemimpi dan penyuka anime

See the world with a different style and finding happiness

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Upin dan Ipin: Dulu Vs Sekarang

18 November 2021   08:00 Diperbarui: 18 November 2021   08:14 9404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram @upinipinofficial

“Dua singgit! Dua singgit!”

Siapa yang tidak mengenali suara itu. Ya itu adalah ciri khas karakter Mail di Upin dan Ipin. Karakter ini banyak disukai karena suara dan tingkahnya khas. Sayangnya di versi sekarang suara Mail terpaksa harus diganti karena pengisi suara yang lama sudah tidak bisa mengisi suara untuk Mail lagi.

5. Efek animasi yang cenderung lebay dan sebenarnya tidak diperlukan

Dari dulu kita tahu kalau karakter kak Ros, kakak dari Upin dan Ipin sering marah apabila Upin dan Ipin nakal. Meski demikian tentu saja kak Ros  sangat menyayangi adik-adiknya. 

Hanya saja di versi lama marahnya cenderung biasa saja. Mungkin hanya tegas atau memukul dengan rotan apabila Upin dan Ipin tidak mau mendengarkan nasihatnya.  Di versi yang baru, apabila kak Ros marah kini sering ditambahi efek petir, matanya menyala, atau timbul asap yang sebenarnya tidak perlu.

Salah satu efek animasi yang agak berlebihan ada di episode baru Upin dan Ipin yang berjudul juara karaoke. Ketika scene Uncle Mutho berteriak kalau siapa pun pemenang karaoke boleh makan di warungnya selama satu bulan, beberapa orang ramai-ramai berlari seperti badai topan. 

Uncle Mutho yang melihatnya, mendadak kaget hingga mata, mulut dan lidahnya keluar. Ini adalah efek animasi di beberapa animasi lawas buatan barat seperti Spongebob atau Tom and Jerry. 

Masalahnya adalah, Upin dan Ipin adalah animasi yang mengambil karakter manusia sehingga rasanya kurang pantas jika ada adegan aneh seperti itu di dalamnya.

Itulah beberapa perbedaan  Upin dan Ipin di versi lama dan baru. Meski memang perlu dilakukan beberapa penyesuaian agar animasi ini bisa bertahan lama, rasanya kurang pantas apabila tujuan awal animasi ini dibuat jadi melenceng.  

Namun animasi ini masih bisa dinikmati meski ada beberapa perubahan di versi yang baru. Masih ada pesan kebaikan yang hendak disampaikan walau jelas agak berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun