Mohon tunggu...
INNETA CHRISSETIANA
INNETA CHRISSETIANA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang pendidik yang ingin terus belajar mengembangkan diri untuk menjadi pendidik yang profesional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Masa Kini untuk Menghadapi Generasi Z

5 Desember 2022   14:21 Diperbarui: 5 Desember 2022   14:29 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam teori generasi (Generation Theory) yang dikemukakan Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, Penguin, (2004), Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 sampai 2010. Generasi Z disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Generasi Z sangat dekat sekali dengan teknologi. Teknologi yang saat ini sangat melekat pada generasi Z yaitu internet dan gawai.

 Kehidupan generasi Z setiap harinya tidak dapat terlepas dengan penggunaan gawai. Meski hanya untuk bermain game, membuka media sosial atau hanya sekedar untuk mendengarkan musik.

Memasuki abad 21, kita dihadapkan pada perkembangan teknologi yang semakin pesat. Hal tersebut memudahkan anak-anak dapat belajar secara mandiri dan menyelesaikan tugas-tugasnya karena mereka dapat dengan mudah berselancar di dunia maya membuka situs-situs pendidikan menggunakan gawai yang mereka miliki. 

Namun, anak-anak tetap perlu mendapatkan bimbingan agar dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan penuh dengan tanggungjawab.

Peserta didik di era ini termasuk kedalam generasi Z. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik untuk dapat berinovasi dalam pembelajaran. Pendidik di era ini harus dapat menyajikan pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi.  Jenis kelamin, usia, kesibukan, dan tingkat pendidikan tidak dapat dijadikan alasan untuk terus mengembangkan kemampuan untuk menyajikan pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi.  

Saat ini, banyak platform online yang memudahkan para pendidik dalam membuat media pembelajaran berbasis online. Pendidik dapat memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi data tambahan sehingga bahan ajar yang digunakan tidak hanya mengacu pada buku pendamping guru yang sudah disediakan sekolah. 

Selain itu, agar dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang tempat-tempat yang belum dapat dikunjungi atau hal-hal yang belum pernah siswa lihat, seorang pendidik dapat dengan mudah memberikan pengalaman langsung kepada siswa melalui platform online seperti youtube yang dapat diakses dengan bebas.

Seorang guru juga harus mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan siswanya. Komunikasi dan kolaborasi secara digital dapat dilakukan dengan memanfaaatkan platform digital online seperti whatsapp, zoom, google meet, dll. 

Namun dalam penerapannya, guru harus memberikan pemahaman kepada siswanya agar bijak dalam menggunakan berbagai platform komunikasi digital. Guru harus menegaskan kepada siswa untuk tetap menjaga etika dalam berkomunikasi, baik etika dalam bertindak maupun dalam berucap.

 Karakteristik siswa generasi Z yang menyukai game online, dapat dimanfaatkan guru untuk menerapkan game dalam pembelajaran. Game pembelajaran yang dilaksanakan secara online, tanpa sadar dapat memacu motivasi siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan guru. 

Dalam menghadapi generasi Z yang dekat dengan teknologi, seorang guru harus mampu memfasilitasi siswa agar dapat mengembangkan kreativitasnya dan dapat menghasilkan hasil karya dengan memanfaatkan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun