Sometimes they said... you do have a choice, just take it or leave it.
I'm asking you now...
Jika semua guru "dipaksa" ikhlas dan menerima semua perlakuan seperti ini.. maka bagaimana nasib siswa, di sekolah negeri khususnya?
Memang kami bisa memilih. Bahkan saya sering sekali menerima pertanyaan, "Ibu, kenapa ibu mau mengajar di sekolah? sepertinya ibu lebih pantas kerja di kantor swasta"
Jawaban saya hanya satu.
"kalau saya ngantor, lah yang ngajar kalian siapa?"
Simple.
Mungkin akan ada guru honorer/PNS lain yang akan mengajar mereka.
Tapi jika kami, para guru honorer, hanya mementingkan kehidupan kami tanpa memperdulikan kebutuhan siswa akan guru yang memadai, apa kami harus berhenti hanya karena soal rupiah?
jadi apa yang membuat kami tetap bertahan?
Senyum para siswa ketika mereka berhasil mencapai kompetensi tertentu. Ada kepuasan batin tersendiri disana.