24  Oktober  2020
Pademi Covid-19 berdampak pada berbagai factor kehidupan termasuk pendidikan. Kegiatan pembelajaran pada akhirnya dijalankan secara daring untuk meminimalisir resiko penyebaran virus corona baru. Sementara di sebagian daerah yang berada dizona hijau mulai menjalankan pembelajaran secara tatap muka atau luring.
Pembelajaran daring memunculkan sejumlah persoalan bagi para siswa.banyak siswa yang mengalami kendala saat belajar online di tengah pandemi. Kondisi tersebut  mendorong mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk membantu para siswa yang menemui hambatan dalam pembelajaran daring karena tidak memiliki peralatan, keterbatasan kuota/pulsa, serta kesulitan dalam pendampingan orang tua.
Mahasiswa UIN Walisongo semarang melakukan Bimbingan Belajar  di kediaman mahasiswa UIN Walisongo sebagai posko di Desa Ruwit RT/RW 01/03, Kecamatan Wedung Kabupaten Demak.Sedikitnya 2 siswa tingkat TK hingga 10 siswa SD belajar bersama setiap hari senin sampai jumat dengan tetap menerapka protocol kesehatan di bimbing oleh mahasiswa perguruan tinggi UIN Walisongo Semarang.
Adanya Bimbingan Belajar di Desa Ruwit menjadi solusi siswa belajar daring dan keberadaanya pun sangat didukung oleh RT dan RW setempat. Bapak Sirat (selaku RT desa ruwit RT/RW : 01/03) mengatakan, Terimakasi menurut beliau, banyak anak-anak di desa ini yang tidak bisa belajar di rumah secara daring karena tidak memiliki peralatan ataupun tidak mempunyai data internet.Â
"Bimbingan belajar ini menjadi ide solutif untuk anak-anak yang belajar mandiri di rumah. Mereka mendapat penjelasan materi secara langsung dari pembimbingnya, jika mereka tidak paham mereka bisa langsung bertanya." Kata bapakSirat kepada mahasiswa UIN Walisongo saat dimintai perizinan di Desa Ruwit, Sabtu (10/102020.