Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Wabah dan Kebodohan Manusia

26 Maret 2020   11:08 Diperbarui: 26 Maret 2020   12:40 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"harusnya mbak mbak yang di salon itu kalau mau buang potongan rambut dimasukin ke kresek, jadi gak nyampur ke sisa makanan yang di tong sampah. itu kan rambut nya ada bahan kimianya Mba. Ada pewarna rambut, shampoo trus sama krim krim itulah" jelas Mbah dengan nada tinggi. Mbah sudah terkenal galaknya, dia sering kali ngomel ngomel sendiri. Entah kesal sama orang yang buang kucing di pasar atau sama preman yang suka mengolok olok dirinya. 

"sudah ku bilangin orang salon itu, tapi masih aja buang rambut gak pake kresek" lanjutnya. Area depan pasar memang dihuni oleh kios salon. Tidak hanya satu  tapi ada banyak salon yang menempati kios mungil berukuran 2x3 m.  Kepalaku manggut manggut mendengar cerita Mbah. Di motor dalam perjalanan pulang aku merenungi penjelasan Mbah. Aku tidak pernah menyangka hanya karena persoalan potongan rambut di tong sampah bisa menimbulkan efek domino pada rantai makanan. 

Tentu tidak hanya kucing yang mengais makanan dari tong sampah, ada tikus, anjing bahkan yang kulihat di TV ada sapi yang makan dari sampah. Binatang binatang itu tidak punya tangan yang mampu memilah mana makanan dan mana yang bukan. Mereka hanya mampu mencium aroma makanan. Apa yang tercium sesuai instingnya maka akan dimakannya.

Ah kenapa terlalu jauh berpikirnya, ini cuma kucingnya Mbah dalam hatiku. Heiii kucingnya Mbah juga makhluk ciptaanNya protes hati kecilku. Lagian ini bisa saja terjadi dimanapun tidak hanya di pasar ujar hati kecilku. Sepanjang perjalanan pulang  berbagai asumsi bermunculan di kepalaku. 

Apa yang kita makan akan merubah semuanya. Di manusia makanan yang dikonsumsi dapat merubah bentuk badan, keseimbangan hormon, perilaku bahkan bisa menjadi faktor predisposisi penyakit berkaitan dengan gen.Tentu saja ini juga berlaku pada hewan. Bisa saja sampai ke mutasi genetik. Yang pada akhirnya mengubah tatanan kehidupan dalam ekosistem. 

Bila video itu memang "suara hati kelelawar" seharusnya ada lanjutan videonya tentang makanannya yang terenggut oleh kebodohan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun