Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Individual Social Responsibility

28 Agustus 2019   08:46 Diperbarui: 28 Agustus 2019   09:08 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menurut Workshop for Civic Initiatives Foundation (WCIF), 2008  Tanggung jawab sosial individu (individual social responsibility) adalah partisipasi aktif dari setiap individu  untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di tempat tinggalnya. 

Bentuk tanggung jawab sosial individu ini bisa berupa menjadi sukarelawan,  donor darah, melakukan aksi donasi amal, kampanye issue yang berkaitan dengan masalah sosial di masyarakat. Bahkan memiliki integritas, bersikap jujur dan berlaku baik kepada orang lain  juga bagian dari  tanggung jawab sosial individu.

Menurut Benabou & Tirole, 2009 terdapat 3 hal yang mendorong individu melakukan tanggung jawab sosial individu; 1) memiliki sifat altruism dalam dirinya, dimana individu peduli dengan kesejahteraan makhluk hidup lainnya baik itu manusia, hewan dan tumbuhan 2) terdapat imbalan baik itu materi atau non materi. 

Imbalan non materi bisa diartikan perasaan bahagia dan bersemangat setelah menolong orang lain 3) didorong oleh harga diri dan kepedulian sosial. Berbuat baik dan menolong orang lain adalah bagian untuk meyakinkan diri sendiri bahwa kita adalah orang baik.

Harus disadari manusia adalah makhluk sosial yang hidup bersama dalam satu komunitas maka,  individu satu dengan lainnya memiliki koneksi, saling mempengaruhi dan saling berhubungan. 

Satu individu yang melakukan tanggung jawab sosial mungkin hanya mengatasi di permukaan masalah, tapi bila dilakukan serentak oleh banyak individu maka akan mengatasi sampai ke akar permasalahannya.

Bantuan air tentu berarti bagi yang kehausan, namun jauh lebih berarti pengadaan sumber air karena bisa memberi kehidupan. Bantuan makanan berarti bagi yang kelaparan, namun jauh lebih berarti adanya pekerjaan karena dapat mengatasi kemiskinan. 

Bantuan buku menyenangkan anak anak, namun  jauh lebih berarti bila bantuan berupa sekolah lengkap dengan gurunya karena  menciptakan  manusia yang bijak dan cerdas.

Penelitian menarik dari peneliti Universitas Geneva (UNIGE) Swiss tahun 2018 bahwa individu yang mau berkorban untuk orang lain adalah orang orang yang mampu berpikir jauh ke depan. 

Hal ini dibuktikan dari aktivitas yang kuat di korteks prefrontal ventromedial (area otak di atas mata yang digunakan ketika memikirkan masa depan) pada responden yang memiliki altruism daripada responden yang memiliki sifat egois.  

Dari penelitian ini dapat dipahami mengapa ada individu yang mau melakukan seperti dua kisah di awal tulisan. Mereka lain dari kebanyakan manusia umumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun