Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Syarwan Edy, sangat suka dipanggil dengan nama bang Paji. Si realistis yang kadang idealis | Punya hobi membaca, menulis dan diskusi | Kecintaannya pada buku, kopi, dan senja | Didewasakan oleh masyarakat dan antek kenangan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merawat Luka

11 Januari 2022   12:37 Diperbarui: 11 Januari 2022   12:39 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merawat Luka

Semua angan kian pupus
Dibidik fatamorgana yang ampas
Serba-serbi tentang kepelikkan
Dalam ruang hampa terpatri kan

Bersahaja menoreh kanvas perdamaian
Melatih diri untuk berusaha mengikhlaskan
Delusi menghamba pada belaian kasih
Tangan terbuka memegang teguh

Kisaran yang tak terbilang
Pada dinding luka mulai mengembang
Segala atma janji tersusun rapi
Menepi untuk berkecil hati

Hiruk-pikuk bersahabat mesra
Tertanam dalam hati yang merana
Hilang arah hilang kewarasan
Setiap yang kuseduh adalah kepahitan

Mulai perlahan memupuk asa
Rasa hambar sudah terlewatkan
Hati merindu diawetkan
Dengan balutan rindu nan menggema

Merawat luka membasuh kenangan
Membasahi memori-memori lalu
Lembayung kisah aksara kepenatan
Meredam damai layu menjadi abu

Disetiap inci ku mulai memperbaiki
Memilih dan memilah dengan seksama
Padamu luka yang tersakiti
Lekas membaik bertahan lama

Merawat luka membimbing halusi
Dengan batas normal sebisanya
Kumulai tersadar akan manusiawi
Berjuang dan berusaha sedemikian rupa

Ilalang kembali tumbuh di taman hati
Menghantarkan angin berdendang ria
Bersorak-sorai dengan lunglai
Bahagia kini mulai menyapa

Merawat luka mengikhlaskan pedih
Mengubur harapan dibara asmara
Dipersimpangan  kusembahyangkan kisah
Sakit hati dan perih pada kata juga rasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun