Mohon tunggu...
Jack Febrian Rusdi
Jack Febrian Rusdi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Peneliti

Student of Phd ICT Program Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM), and Student of Psychology in Bandung. Indonesian Tourism Journalist Association (ITJA) and Indonesia Marketing Association (IMA). Founder of Bandung Awards. Lecturer and Author of Information Technology books.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Titik, Masalah pun Selesai

20 November 2022   07:33 Diperbarui: 20 November 2022   07:36 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia dengan berbagai permasalahannya (gambar: gelinasjames.com)

Betapa banyak masalah diselesaikan oleh manusia dengan koma, artinya pembicaraan, pemikiran, logika, dan analogi masih berlanjut. Bagaimana agar masalah bisa cepat ditemukan solusinya?

Curiosity (rasa penasaran manusia) membuat manusia bertanya, apa yang menjadi permasalahan utama, kenapa bisa begitu, bagaimana caranya, dan apa solusinya. Misalnya, curiosity terhadap pembangunan Borobudur, permasalahan pribadi manusia, peran psikologi dalam hidup, teori kepemimpinan yang baik, dan seterusnya.

Saat kita mengagumi maha karya Candi Borobudur. Bangunan candi itu terlihat begitu megah, arsitektur yang indah, konstruksi yang kokoh,  dan bahan yang bangunan yang sulit didapat di sekelilingnya. Tanda tanya besar adalah, bagaimana bangunan megah tersebut dibangun pada masanya? Ada yang berpikir karena kekuatan Jin. Sementara Jin sendiri bisa saja tersenyum, sebenarnya bukan dia yang melakukannya.

Logika yang diambil pun bersifat koma. Sehingga terjebak dengan lingkaran fenomena kadang malah membuat masalah semakin kompleks.

Saat seseorang memiliki masalah pribadi yang dihadapi, seperti pada ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, maupun makanan. Sebagian manusia pun menggunakan logika dan perasaannya dalam menyelesaikannya.

Logika yang diambil pun bersifat koma. Sehingga terjebak dengan lingkaran fenomena kada malah membuat masalah semakin kompleks.

Manusia hidup dengan diiringi berbagai permasalahan, ilmu psikologi pun telah menyimpulkan berbagai kesimpulan tentang pola manusia melalui para ahli. Menariknya, betapa banyak ahli psikologi yang akhirnya bunuh diri. Manusia pun menggunakan logika dan perasaan mereka dalam menyelesaikan permasalahan mereka.

Logika yang diambil pun bersifat koma. Sehingga terjebak dengan lingkaran fenomena kada malah membuat masalah semakin kompleks.

Melaui jalur pendidikan, manusia telah diajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Manusia pun menggunakan logika dan perasaan mereka dalam menyelesaikan permasalahan mereka. Banyak teori tentang kepemimpinan yang dibahas. Disamping itu, betapa banyak teori kepemimpin yang telah dilahap oleh para pemimpin. Betapa banyak dari mereka yang menjadi pemimpin yang baik? Betapa banyak lulusan kepempimpinan yang menjadi koruptor atau menzolimi pengikutnya?

Logika yang diambil pun bersifat koma. Sehingga terjebak dengan lingkaran fenomena kada malah membuat masalah semakin kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun