Mohon tunggu...
Joyceline C
Joyceline C Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hoaks yang Terus Merajalela

15 Maret 2018   13:35 Diperbarui: 15 Maret 2018   13:43 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemajuan teknologi di Indonesia saat ini berkembang dengan pesatnya, terutama dalam bidang komunikasi dan informasi. Kita semua tau pastinya media sosial adalah hal yang paling marak saat ini dan pastinya kita sudah tidak asing lagi mendengar kata itu bukan? Di jaman sekarang ini manusia tidak luput dari media sosial. Bahkan mereka sering menghabiskan lebih banyak waktunya untuk media sosial dibandingkan untuk hal lainnya.

Jika dipahami dengan baik, media sosial membawa banyak dampak positif bagi kita. Media sosial membantu kita untuk bersosialisasi, juga sebagai media penghibur, penyaluran hobi, untuk menambah pengetahuan, tempat membuka usaha dan masih banyak hal lainnya. Tetapi dari semua hal positif tersebut, media sosial juga memiliki dampak negatif. Salah satunya yang sedang marak adalah masalah akibat penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian.

Penyebaran berita hoaxdi Indonesia seperti tidak pernah habis. Banyak orang membuat berita hoaxhanya untuk kepentingan dirinya sendiri padahal mereka tau hal itu dapat merugikan dan membuat orang lain resah. Banyak orang saat ini yang juga tidak dapat mencerna berita tersebut dengan baik, mereka cenderung langsung menelan berita bohong itu bulat-bulat dan menyebarkannya lagi melalui berbagi media.

Meliput dari liputan 6, seseorang yang bernama Kisnu, menjelaskan bahwa berita hoax merupakan kalimat bohong yang seolah-olah benar, diproduksi oleh orang pintar, namun jahat. Biasanya berita ini dibungkus sedemikian rupa dan memainkan logika sehingga nalar seseorang kerap kali merasa berita tersebut tidak perlu dipertanyakan lagi. Berita hoax juga bukan merupakan hal yang mudah untuk dihentikan, seperti virus, mereka menyebar dengan cepatnya dan dapat menghasut siapapun yang membaca.  

Orang menyebarkan berita hoax untuk kepuasan mereka. Biasanya orang yang menyebarkan berita hoax juga sulit untuk dihentikan walaupun sudah dilarang dan diingatkan berkali-kali. Mereka akan tetap merasa aman walupun telah melakukan kejahatan. Karena kemajuan teknologi mereka dapat dengan mudahnya menyembunyikan data diri mereka sehingga tidak dapat dikenali.

Jawa Pos.com juga pernah memuat isu berita hoax yang megegerkan warga di sekitar Sungai Cibojong tentang batu yang tersusun rapi di sungai. Banyak warga yang langsung mengira itu ulah mahluk halus, sampai-sampai hal itu menjadi viral. Padahal siapa sangka, batu yang tersusun rapi itu hanya ulah anak-anak yang iseng.

Jadi menurut saya kita sebagai orang yang berpendidikan harus bisa menyikapi semua hal dengan bijak. Terutama tentang berita hoax yang banyak beredar. Ada berbagai cara untuk menyikapi berita hoax, salah satunya dengan cara melakukan cross check untuk memeriksa keaslian berita tersebut, selanjutnya mengecek domain serta URL situs informasi berita tersebut, lalu mengecek gambar/ foto yang ada dan yang terakhir melihat lebih dalam siapa penulis beritanya. Jika memang ternyata berita itu benar dan memiliki maksud yang positif, baru kita boleh menyebarkannya kepada orang lain agar orang lain juga bisa mengetahuinya.

SUMBER: DETIK.COM
SUMBER: DETIK.COM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun