Dalam rentang 74 Tahun kemerdekaan, Republik Indonesia telah banyak memperoleh pencapaian yang luar biasa dalam berbagai bidang
Tetapi disebalik capaian yang luar biasa tersebut,ternyata negara yang diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta ini masih saja dihadapkan dengan berbagai macam problem kebangsaan,yang paling menjadi ancaman serius adalah ancaman krisis Pancasila
Berbagai macam aksi radikalisme yang ingin mengubah ideologi Pancasila masih terus bermunculan bak jamur dimusim hujan
Dewex Sapta Anugrah salah satu tokoh muda dari  partai PDI-P, yang kini menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPC PDI-P Kabupaten Sukabumi, sangat gerah sekali atas timbulnya berbagai macam aliran atau ideologi yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai pluralisme dan nilai luhur Pancasila.
Selanjutnya kita harus bisa memaknai filosofi Pancasila secara utuh"ujar Dewex penuh semangat di sela acara hari kelahiran pancasila Selasa 09 Juni 2020 di Markas DPC PDI-P Jalan Salakopi, Lembursawah, Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi
"Terkait sarasehan dengan Tema Bung Karno dan Pancasila ini sengaja kami angkat,karena Bulan Juni adalah bulan yang penuh Romantika, Dinamika dan Romantisme bagi Bung Karno itu sendiri, karena pada bulan tersebut Bung Karno dilahirkan, tepatnya pada tanggal 6 Juni, Pancasila pun dilahirkan pada tanggal 1 di bulan yang sama, dan wafatnya Bung Karno pun terjadi pada bulan Juni, karena rentetan sejarah tersebutlah maka kami mengangkat tema Bung Karno dan Pancasila,sebagai satu kesatuan yang utuh yang tidak bisa dipisahkan dan tidak bisa dilepaskan"beber Dewex lebih jauh
Dengan banyaknya ideologi- ideologi yang sangat bertentangan dengan Pancasila,Dewex Sapta Anugrah mengatakan lebih 25 juta penduduk Indonesia terpapar dengan paham radikal
"Salah satu tujuan sarasehan ini adalah untuk menghindari pertentangan ideologi dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri, di Era Globalisasi, Liberalisasi dimana pertentangan ideologi sangat masif, terlebih saat ini di Indonesia saat ini telah terjadi ideologi Transnasional, dan berdasarkan data yang kami dapat lebih kurang 25 juta jiwa rakyat indonesia telah terpapar  dengan berbagai macam ideologi yang sangat bertentangan dengan Pancasila"rincinya
"Maka dari itu saya pribadi menghimbau dan mengajak masyarakat untuk memahami Pancasila secara empiris, dan menjadikan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah bangsa yang sudah final" pungkas Dewek