Mohon tunggu...
Ingrid Widya
Ingrid Widya Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswi Universitas Darussalam Gontor

Indonesian

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Asal Muasal Bahasa Arab

28 Februari 2021   15:02 Diperbarui: 28 Februari 2021   15:13 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa Arab diketahui telah ada jauh sebelum datangnya agama Islam. Salah satu buktinya bahwa dimasa jahiliyyah orang-orang arab menggunakan bahasa Arab. Salah satu cara untuk mendalami bahasa ini lewat pendekatan-pendekatan sejarah yang nantinya akan bisa memberi kita petunjuk untuk dapat mencapainya.

Pada tahun 1973 bahasa Arab telah dijadikan sebagai bahasa resmi dalam lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dengan begitu menunjukkan adanya fase perkembangan bahasa Arab dan sekaligus meningkatkan derajat kedudukan bahasa Arab itu sendiri. Oleh karena itu pengetahuan tentang bahasa Arab sangatlah perlu dan harus adanya penekanan dan perhatian dari kalangan tingakat dasar sampai pada lembaga pendidikan tinggi.

Pembahasan

Bangsa Semit

Istilah Semit diberikan kepada bangsa Aramiyah, finiqiyah, 'Ibriyah, yamaniyah dan Babiliyah-Asyuriyah.[2] Bahasa Semit istilah yang merupakan gabungan dari bahasa-bahasa yang berdekatn yang dinisbahkan kepada Sam Bin Nuh (salah satu anak dari Nabi Nuh). Orang pertama yang memberi penamaan ini adalah seorang ahli dari Jerman yang bernama Scholazer pada akhir abad ke-18 yang dikutip dalam kitab Safar Takwin (kitab kejadian) yang menyebutkan tiga orang keturunan nabi Nuh yaitu Ham, Sam dan yafit.

Jika kita perhatikan bahasa-bahasa bangsa, maka kita akan menemukan banyak sekali perbedaan dari satu sisi dan adapula persamaan dari sisi lain. Para linguis ada yang membagi bahasa-bahasa tersebut berdasarkan yang tertera dalam kitab Taurat yang menyatakan bahwa yang selamat dari bencana air bah dizaman nabi Nuh hanyalah Sam, ham dan Yafits.

Ketika tiga anak nabi Nuh ini selamat dari bencana air bah terjadilah berbagai ras di bumi ini dengan turun temurun. Di antara ahli tarikh dan ahli tafsir menyatakan bahwa sewaktu perahu Nuh sampai bukit Judy di jazirah Arab, penumpang-penumpang perahu itu turun ke daratan sekitarnya, kemudian mereka bertempat tinggal disitu. Kemudian setelah menjadi sempit mereka menyebar berkelompok-kelompok, susul-menyusul akhirnya terpencarlah keseluruh muka bumi.

Selanjutnya keturunan Sam menempati bagian Barat, barat daya Asia, demikian pula tersebar ke Habsyi dan lembah Nil di afrika. Sedangkan keturunan Ham menempati Afrika Utara, Timur dan juga beberapa Afrika Tengah. Adapun keturunan Yafit menjadi dua kelompok besar, sebagian menuju Asia bagian Tenggara yang menjadi nenek moyang bangsa Hindu dan Cina, dan sebagian menuju daerah utara dan barat yang menurunkan bangsa Eropa dan cabang-cabangnya.[3]

Orang-orang orientalist dan sebagian peneliti dari orang-orang Arab berpandangan bahwa ulama-ulama yahudi yang hidup di Spanyol pada abad ke-10 M, adalah orang-orang yang pertama mempunyai hubungan dan ikatan dengan bangsa-bangsa Semit. Mereka juga orang-orang yang pertama kali mendapatkan kekerabatan bahasa diantara orang-orang Semit.[4]

Akan tetapi pendapat ini dibantah karena kebanyakan ulama muslim yang hidup sebelum abad ke-10 M mengetahui hubungan kekerabatan antara bangsa Semit, sebagaimana mereka mengetahui bahwa bangsa Semit merupakan anak keturunan dari Sam bin Nuh. Sebagai contoh dari salah satu ulama yang membantah pendapat ini adalah Al-Khalil bin Ahmad al-Farabi pada abad ke-8 M ia mengatakan dalam kitabnya al-Amin "Kan'an bin Sam bin Nuh dinisbahkan kepadanya bangsa-bangsa Kan'an, mereka berbicara dengan bahasa yang mirip bahasa Arab. Adapun Al-Jauhary, salah seorang ulama pada abad ke-10 M ia mengatakan bahwa Sam adalah salah satu anak Nuh a.s. dan dia adalah bapaknya bangsa Arab.[5]

Berikut ini adalah sebagian dari rumpun-rumpun bangsa bahasa Semit dan keterangan perkembangannya :

  • Yaman kuno, Bahasa Yaman Kuno muncul kira-kira abad 9-6 SM. Melihat segi historisnya Yaman merupakan tempat kerajaan besar yang terdiri dari bangsa Minaen, Sabaen, Himyar, Qathaban, hadramaut dan Aswan. Bahasa ini berbeda dengan bahasa Arab ketika dilihat dari segi dialeknya, kaidahnya, pemaknaan kata dan gaya bahasanya.
  • Ethiopia, Bahasa Ethiopia merupakan bahasa bangsa Semit yang berpindah dari wilayah tenggara menuju negri seberang yakni Ethiopia. Bahasa mereka disebut sebagai bahasa Ja'zia dan naskah tentang bahasa ini telah berhasil ditemukan pada tahun 350 M. Bahasa Ja'zia yang mengakibatkan bahasa persatuan mereka menjadi bahasa-bahasa daerah.
  • Aramia, Bahasa ini sudah ada sejak tahun 900-850 SM. Bahasa ini disebut sebagai Aramia Negara sebagaimana ditemukan pada ukiran Bihatun di Iran pada pertengahan abad ke-19. Termasuk yang ditulis dengan bahasa Aramia Negara adalah beberapa perjanjian dalam perjanjian lama. Orang-orang samiri juga berbicara dengan bahasa Aramia ini.
  • Akadia, Merupakan nama yang diberikan oleh bangsa babilonia yang menetap di kawasan selatan sungai tigris dan eufrat untuk menyebut bahasa Babilonia dan bahasa Asyuria. Sedangkan para ilmuwan modern menyebut bahasa Akadia sebagai dialek-dialek Babilonia dan Asyuria.
  • Kan'an, Atau yang biasa disebut dengan Kan'aniyah terbagi menjadi Kan'aniyah utara dan Kan'aniyah selatan. Yang utara diwakili oleh bahasa Ugarit, yaitu sebuah dialek Kan'aniyah kuno, yang dipakai di kota Ugarit yang terletak sebelah utara pantai Syiria. Sementara itu bahasa Kan'aniyah selatan mencangkup bahasa Ibrani. Dan teks terpenting yang tertulis dengan bahasa ini adalah Kitab Perjanjian Lama yang meliputi kitab Tauratnya Musa a.s.
  • Punesia, Bangsa Punesia ini tinggal disebuah daerah yang terletak antara pegunungan Libanon dan Laut Tengah. Mereka termasuk keturunan bangsa Semit yang berasal dari daerah kaukasia. Bangsa ini muncul sekitar abad ke 6-7 SM. Bahasa ini diketahui melalui prasati diwilayah mereka seperti Sur, Saida, Jubaik, Bybos dan wilayah laut Tengah seperti Cyprus.
  • Ibrani, Bahasa ini merupakan bahasa yang paling terkenal dan yang paling besar penyebarannya di muka bumi ini. Bahkan bahasa ini telah menghasilkan berbagai ilmu, baik agama, seni, sejarah, filsafat, dan lain-lain. Bahasa ini berasal dari lembah Sinai kemudian menguasai kan'an dan menguasai Palestina sekitar abad ke-13 SM.
  • Arab, Secara epistemologis Arab artinya padang pasir, tanah gundul dan gersang yang tiada air dan tanamannya. Sebutan dengan istilah ini sudah ada sejak dahulu kala di jazirah Arab, sebagaimana sebutan yang diberikan kepada suatu kaum yang disesuaikan dengan daerah tertentu atau nama dari leluhur terdahulu, lalu mereka menjadikan namanya sebagai tempat tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun