Malang -- 23 Juli 2021 Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM) bersama warga Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang telah melaksanakan kegiatan budidaya penanaman tanaman kelor dengan menggunakan metode setek batang. Penanaman pohon kelor dengan metode setek batang dilaksanakan guna membudidayakan tanaman kelor di Desa Wonorejo sebagai ikon desa serta sebagai bahan baku produksi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat setempat untuk meningkatkan perekonomian.
"Desa Wonorejo ini memang terkenal tanaman kelornya, awalnya ditanam di setiap rumah karena dipercaya sebagai penolak bala. Kemudian lambat laun tanaman kelor ini diberdayakan oleh masyarakat desa untuk diproduksi menjadi UMKM." Ungkap Sekretaris Desa Wonorejo Abdul Halim, Jumat (23/7/2021). UMKM hasil olahan dari tanaman kelor ini diproduki secara terpusat di Desa Wonorejo tepatnya di Kampung KB. Hasil olahan tanaman kelor yang diperdagangkan antara lain teh, serbuk instan dan sirup kelor. Â Â Â Â Â
Potensi dan peluang pasar yang cukup besar, membuat industri olahan kelor ini berkembang dengan cukup pesat di luaran desa. Salah seorang kader kelor dari Kampung KB, Bu Waseni menuturkan bahwa sejak awal mulai produksi yaitu tahun 2018 hingga saat ini, olahan tanaman kelor yang diproduksinya sudah dikenal oleh masyarakat luas. "Terkadang juga dapat pesanan banyak dari luar desa, yang paling sering itu teh kelor. Teh kelor yang diminta biasanya dalam bentuk teh celup, jadi kemasan yang digunakan adalah kardus kecil." Tambah Bu Waseni.
Olahan tanam kelor yang semakin dikenal luas membuat permintaan konsumen menjadi tinggi. Maka dari itu dilakukanlah budidaya tanaman kelor ini agar masyarakat Desa Wonorejo khususnya Kampung KB tidak kesulitan dan kekurangan bahan baku untuk produksinya. Selain itu dibutuhkan budidaya adalah agar eksistensi tanaman kelor ini tetap terjaga dan lestari di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.