Mohon tunggu...
Insyira Imani Ekalanti
Insyira Imani Ekalanti Mohon Tunggu... Guru - ingeeeeee

Hanya untuk pendidikan saja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim KKN UM Gelar Budidaya Tanaman Kelor Menggunakan Metode Setek Batang di Desa Wonorejo

26 Juli 2021   23:11 Diperbarui: 26 Juli 2021   23:19 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang -- 23 Juli 2021 Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM) bersama warga Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang telah melaksanakan kegiatan budidaya penanaman tanaman kelor dengan menggunakan metode setek batang. Penanaman pohon kelor dengan metode setek batang dilaksanakan guna membudidayakan tanaman kelor di Desa Wonorejo sebagai ikon desa serta sebagai bahan baku produksi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat setempat untuk meningkatkan perekonomian.

dokpri
dokpri
Tanaman Kelor (Moringa Oleifera) atau yang biasa disebut sebagai The Miracle Tree merupakan tanaman yang memiliki berbagai manfaat baik secara ekonomis maupun kesehatan. Tanaman kelor merupakan jenis tanaman berkayu yang tumbuh baik di daerah tropis seperti di Indonesia, mampu tumbuh hingga ketinggian 7 - 12 meter dan tumbuh subur mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 700 m di atas permukaan laut. Selain itu tanaman kelor juga mudah dibiakkan karena tidak memerlukan perawatan yang intensif dan memiliki toleransi kekeringan yang tinggi. Dengan sifat tersebut, tanaman kelor memungkinkan untuk dibudidayakan pada lahan - lahan marginal untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan.

"Desa Wonorejo ini memang terkenal tanaman kelornya, awalnya ditanam di setiap rumah karena dipercaya sebagai penolak bala. Kemudian lambat laun tanaman kelor ini diberdayakan oleh masyarakat desa untuk diproduksi menjadi UMKM." Ungkap Sekretaris Desa Wonorejo Abdul Halim, Jumat (23/7/2021). UMKM hasil olahan dari tanaman kelor ini diproduki secara terpusat di Desa Wonorejo tepatnya di Kampung KB. Hasil olahan tanaman kelor yang diperdagangkan antara lain teh, serbuk instan dan sirup kelor.         

Potensi dan peluang pasar yang cukup besar, membuat industri olahan kelor ini berkembang dengan cukup pesat di luaran desa. Salah seorang kader kelor dari Kampung KB, Bu Waseni menuturkan bahwa sejak awal mulai produksi yaitu tahun 2018 hingga saat ini, olahan tanaman kelor yang diproduksinya sudah dikenal oleh masyarakat luas. "Terkadang juga dapat pesanan banyak dari luar desa, yang paling sering itu teh kelor. Teh kelor yang diminta biasanya dalam bentuk teh celup, jadi kemasan yang digunakan adalah kardus kecil." Tambah Bu Waseni.

Olahan tanam kelor yang semakin dikenal luas membuat permintaan konsumen menjadi tinggi. Maka dari itu dilakukanlah budidaya tanaman kelor ini agar masyarakat Desa Wonorejo khususnya Kampung KB tidak kesulitan dan kekurangan bahan baku untuk produksinya. Selain itu dibutuhkan budidaya adalah agar eksistensi tanaman kelor ini tetap terjaga dan lestari di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun