Mohon tunggu...
Ingatan Sihura
Ingatan Sihura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kebersamaan keluarga suatu kebahagiaan sejati.

If You Don't Learn, You Will Die (Jika Engkau Tidak Belajar, Maka Engkau Akan Mati). Sering Membaca, Sering Menulis Bicara Teratur. Menulis adalah satu minat yang ingin diaplikasikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bokoboko, Tempat Penyimpanan Makanan yang Aman

8 Juli 2021   14:39 Diperbarui: 8 Juli 2021   14:55 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi banyak orang, tempat penyimpanan makanan yang aman adalah lemari makanan. Walaupun lemari makanan masih tertutup rapat, kadang kala juga tidak bisa dihindari dari masuknya serangga yang mengganggu ataupun tikus yang memangsa. Akibatnya, makanan dapat dikonsumsi lagi.

Berbeda dengan saat ini, orang dapat menyimpan makanan dalam lemari pendingin ataupun kulkas. Harga yang cukup terjangkau membuat orang yang mampu, dapat memilikinya. Hanya saja satu hal yang menjadi kelemahannya adalah kondisi listrik yang tetap jalan dan jika listrik mati, makanan di dalammnya akan menjadi rusak.

Namun jika dipikirkan dengan seksama, bagaimana orang dulu mencoba menyimpan makanan tanpa diganggu oleh serangga atau bahkan dimangsa oleh tikus atau sejenisnya?

Secara khusus, Ono Niha atau Masyarakat Nias zaman dulu mengenal yang namanya Bokoboko. Bokoboko adalah salah satu perabotan rumah tangga yang digunakan menjadi tempat penyimpanan makanan dan sejenisnya. 

Bokoboko terbuat dari tempurung kelapa, kemudian digantung dengan tali. Proses pembuatan Bokoboko pun sangatlah mudah. Mula-mula dicarilah kelapa yang memiliki ukuran yang agak besar. Kemudian, kelapa tersebut dibelah dengan ukuran 2/3 berbanding 1/3. Isi kelapa kemudian dicongkel atau diparut. Kemudian pinggir tempurung dilubangi bersamaan dengan menggunakan Fondraru (Fondraru adalah sepotong besi berukuran 5 mm dengan panjang 50 cm dengan ujung runcing yang dikhususkan untuk melubangi dan lebih khusus lagi digunakan untuk memanggang makanan). Langkah terakhir adalah menggantungnya dengan tali.

Cara Membuat Bokoboko [Dok. Pribadi]
Cara Membuat Bokoboko [Dok. Pribadi]

Sampai di sini, Bokoboko tidak ada bedanya dengan tempat penyimpanan pada umumnya. Namu Bokoboko menjadi sangat efektif ketika digantung di sisi dapur yang mudah kena asap atau tetap terhangatkan api. 

Dengan seringnya terkena asap dan panas, makanan yang disimpan tetap awet terutama daging atau ikan asin. Dengan sering terkena asap juga, semut yang adalah bagian pemangsa terkecilpun tidak mendekat.

Selain menjadi tempat penyimpanan makanan, Bokoboko juga telah menarik perhatian para Missionaris Katolik untuk mengajari Umat Katolik khususnya di pulau Nias untuk berbagi kepada orang lain yang membutuhkan. 

Para Missionaris mengajak Umat Katolik di Pulau Nias pada masa Prapaskah untuk menyisihkan segenggam beras yang hendak dimasak untuk menjadi bagian dari Aksi Puasa sekeluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun