Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cewek Ini Takut Sudah Kena AIDS Karena Pernah Seks Oral Fellatio dengan Mantan Pacar yang Idap AIDS

28 Januari 2015   18:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:13 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanya Jawab AIDS No 3/Januari 2015

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap di AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com) melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146 dan (021) 8566755, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.

*****

Tanya:Mantan pacar saya mengatakan bahwa dia sudah tes HIV dan hasilnya positif. Kami hanya pernah sekali tanpa sengaja melakukan seks oral. Kata dia tidak ada risiko karena dia tertular dari narkoba. Dia orang baik-baik dan tidak pernah begituan. (1) Apakah saya harus tes HIV?

Nn “Z”, Kota “S”, Jawa Tengah, via telepon (28/1-2015)

Jawab:(1) Seks oral terutama fellatio (penis masuk ke dalam mulut) termasuk perilaku berisiko tertular HIV karena jika terjai ejakulasi atau orgasme di dalam rongga mulut, maka air mani pun tumpuh di rongga mulut. Dalam air mani ada HIV dengan jumlah yang bisa ditularkan. Jika ada infeksi di rongga mulut maka itu jalan masuk bagi HIV. Infeksi tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Contohnya ketika berkumur-kumur selesai sikat gigi kalau di gusi atau rongga mulut ada terasa perih itu artinya ada infeksi.

Seks oral sengaja atau tidak sengaja merupakan salah satu pintu masuk HIV. Terutama bagi perempuan karena air mani yang tumpah di rongga mulut. Dalam kasus Anda laki-laki yang Anda oral mengidap HIV/AIDS. Itu artinya air mani yang keluar di rongga mulut Anda mengandung HIV. Tapi, itu risiko soal pasti tertular atau tidak itu urusan YMK.

Tidak bisa dipastikan apakah seorang penyalahguna narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) dengan jarum suntik secara bergantian tertular melalui jarum suntik ketika menyalahgunakan narkoba atau melalui hubungan seksual yang tidak memakai kondom di dalam dan di luar nikah. Bisa saja seorang penyalahguan narkoba sudah pernah ngeseks sebelum memaka narkoba, selama memakai narkoba dan setelah memakai narkoba.

Belakangan muncul anggapan bahwa tertular HIV melalui jarum suntik pada penyalahguna narkoba tidak terkait dengan perilaku yang melawan norma, moral dan agama. Ini hanya pembenaran tapi secara medis sama sama apakah tertular melalui hubungan seksual, jarum suntik narkoba, dll.

Dari mana Anda bisa membuktikan bahwa mantan pacar Anda tidak pernah ngeseks dengan perempuan, waria atau laki-laki?

Tentu saja tidak bisa dibuktikan dengan kasat mata. Mungkin bisa saja denga alat lie detector tapi ditangani oleh ahli.

Yang jelas mantan pacar Anda positif mengidap HIV/AIDS. Tidak juga bisa dipastikan kapan dia tertular. Yang bisa dipastikan adalah minimal dia sudah tertular HIV tiga bulan sebelum dia tes HIV.

Kalau Anda sepakat dengan mantan pacar Anda bahwa tidak mungkin ada penularan HIV terhadap Anda, ya silakan saja. Yakinkan diri bahwa Anda benar-benar tidak tertular karena seks oral tsb.

Tapi, perlu diingat bahwa banyak kasus seperti Anda yang akhirnya membawa kondisi tidak tenang, kebigungan, panik, stres, bahkan ada yang mau bunuh diri. Maka, akan lebih baik Anda menjalani tes HIV agar ada kepastian.

Apa pun hasil tes ada dampaknya terhadap Anda. Jika hasil tes negatif itu artinya Anda harus menghindari perilaku berisiko. Kalau hasil tes positif, maka ada langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk keselamatan diri Anda dan orang lain.

Untuk itulah sebaiknya tes HIV di tempat tes yang sudah ditentukan oleh pemerintah yang dikenal dengan nama Klinik VCT. Klinik ini ada di rumah sakit umum atau di puskesmas. Silakan ke rumah sakit umum di kota Anda. Jika ada kesulitan, jangan ragu-ragu kontak kami. *** [Syaiful W. Harahap - AIDS Watch Indonesia] ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun