'Hari gini' informasi tentang HIV/AIDS yang benar, objektif dan akurat dengan pijakan fakta medis sudah banjir, tapi tetap saja ada yang tidak (mau) memahami HIV/AIDS sebagai fakta medis karena mereka terperangkap pada mitos (anggapan yang salah).
Seperti judul berita ini: Dokter, Bisakah Orang Awam Mengenali Gejala HIV? Ini Jawaban dr. Iin Novita N M, Sp.PD, M.Sc. (health.tribunnews.com, 13/2/2025).
Yang perlu diingat adalah ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala yang disebut terkait dengan AIDS tidak otomatis terkait langsung dengan infeksi HIV.
Maka jika bicara tentang apakah seseorang mengidap HIV/AIDS atau tidak, secara medis hanya bisa diketahui melalui tes HIV yang sesuai dengan standar prosedur operasi tes HIV yang baku.
Tes HIV juga bisa menghasilkan nonreaktif (negatif) palsu atau reaktif (positif) palsu, terutama jika tes HIV dilakukan di bawah tiga bulan setelah tertular HIV.
Negatif palsu adalah hasil tes HIV nonreaktif, tapi secara medis ada virus (HIV) di tubuh yang jalani tes HIV. Sedangkan positif palsu adalah hasil tes HIV reaktif, tapi tidak ada virus (HIV) di tubuh yang jalani tes HIV.
Itulah sebabnya setiap hasil tes HIV dengan reagent ELISA atau reagent lain harus dikonfirmasi dengan tes lain, dalam hal ini Western Blot. Hanya saja WHO isyaratkan bisa dengan tiga kali tes memakai ELISA tapi dengan reagent dan cara yang berbeda. Selain itu hasilnya hanya akurat pada orang-orang dengan perilaku seksual atau nonseksual yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS.
Maka, untuk mengetahui status HIV seseorang bukan dengan mencari-cari atau mengenali yang disebut-sebut sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala terkait AIDS. Soalnya, yang selama ini disebut-sebut sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala terkait AIDS tidak otomatis terkait langsung dengan infeksi HIV.
Baca juga: Gejala HIV/AIDS Tidak Otomatis Terkait dengan Infeksi HIV/AIDS (Kompasiana, 6 April 2021)
Yang disebut sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala terkait AIDS ternyata juga terjadi karena penyakit lain, baik yang disebabkan kuman, bakteri atau virus.