Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah WPA Kota Bandung Bisa Tekan Angka Kasus HIV/AIDS?

23 Oktober 2022   00:07 Diperbarui: 23 Oktober 2022   00:05 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: zeenews.india.com)

Infeksi HIV baru terjadi pada laki-laki dewasa lajang dan beristri, bagaiman cara istri mencegah suaminya melakukan perilaku seksual berisiko?

"Dari Fenomena tersebut (kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga-pen), Ketua Forum Warga Peduli AIDS (WPA) Kota Bandung, Yunimar Yana Mulyana mengatakan untuk menekan bertambahnya angka Orang dengan HIV AIDS (ODHA), pihaknya gencar melakukan Bina Wilayah kepada kader WPA kecamatan dan edukasi lainnya. Termasuk melalui media sosial." Ini ada dalam berita "Tekan Kasus ODHA, Forum WPA Kota Bandung Gencar Bina Wilayah" di bandung.go.id (18/10-2022).

Agaknya, yang jadi sasaran bina wilayah terkait dengan fenomena itu adalah wanita, dalam hal ini ibu rumah tangga.

Itu artinya lagi-lagi perempuan yang jadi objek. Padahal, persoalan terkait dengan kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga ada pada laki-laki (suami) sehingga yang perlu dibina adalah para suami bukan ibu rumah tangga.

Pertanyaan yang sangat mendasar: Apakah seorang istri bisa mengingatkan suaminya agat tidak melakukan perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS?

Tentu saja tidak bisa. Bahkan, bisa-bisa istri yang berani menegur suami terkait perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS akan jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Ada survei di layanan kesehatan (Yankes) yang menunjukkan suami akan marah besar bahkan memukul istrinya ketika diberitahu bahwa istrinya terdeteksi mengidap IMS (infeksi menular seksual yaitu penyakit-penyakit infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah, antara pengidap IMS ke orang lain dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, yaitu: kencing nanah (GO), raja singa (sifilis), klamdia, jengger ayam, virus hepatitis B, virus kanker serviks, trikomona, herpes genitalis, dan kutil kelamin).

Sedangkan di Lebak, Banten, ketika seorang suami diberitahu istrinya yang baru melahirkan terdeteksi HIV-positif, si suami akan kabur meninggalkan istri dan anak-anaknya.

Baca juga: AIDS di Lebak, Lagi-lagi Ibu Rumah Tangga yang Jadi Korban

Bertolak dari fakta di atas adalah langkah yang tidak efektif menjadikan ibu rumah tangga sebagai objek penyuluhan atau sosialisasi HIV/AIDS terkait dengan kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun