Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyoal Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Bekasi dengan Pemberian Kondom pada Pasangan Diskordan

19 September 2022   08:02 Diperbarui: 19 September 2022   08:03 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: (Sumber: indianexpress.com)

Dalam berita tidak ada penjelasan tentang faktor risiko kasus HIV/AIDS di Kota Bekasi. Berita lebih mementingkan kelompok umur dengan menyebut: .... didominasi warga berusia 25-49 tahun.

Kasus HIV/AIDS banyak terdeteksi pada warga berusia 25-49 tahun adalah hal yang realistis karena pada rentang usia itu libido tinggi dan mereka punya uang membeli seks, antara lain ada yang bekerja.

Akan ironis jika kasus HIV/AIDS di Kota Bekasi banyak terdeteksi pada Lansia (lanjut usia) dengan faktor risiko hubungan seksual atau pada bayi dan anak-anak.

Yang jadi masalah besar warga berusia 25-49 tahun tidak memperoleh informasi tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang akurat sesuai dengan fakta medis. Soalnya, selama ini informasi tentang HIV/AIDS selalu dibalut dan dibumbui dengan norma, moral dan agama sehingga menghilangkan fakta medis dan menyuburkan mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS.

Misalnya, mengait-ngaitkan sifat hubungan seksual dengan penularan HIV/AIDS. Padahal, penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual (zina, seks bebas, seks pranikah, melacur, homoseksual dan lain-lain), tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual yaitu salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom (Liha matrik kondisi dan sifat hubungan seksual).

Matriks: Sifat dan kondisi hubungan seksual terkait dengan risiko penularan HIV/AIDS. (Sumber: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)
Matriks: Sifat dan kondisi hubungan seksual terkait dengan risiko penularan HIV/AIDS. (Sumber: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Celakanya, dorongan libido hanya bisa disalurkan melalui hubungan seksual atau 'seks swalayan' (onani pada laki-laki dan masturbasi pada perempuan). Tapi, 'seks swalayan' tidak membuat hasrat tuntas hanya untuk sementara waktu.

Maka, selama informasi HIV/AIDS hanya berupa mitos selama itu pula insiden infeksi HIV baru akan terus terjadi. Laki-laki yang tertular HIV/AIDS tapi tidak terdeteksi jadi mata rantai penyebaran HIV/AIS di masyarakat sebagai 'bom waktu' yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS.' *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun