Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Risiko Tertular HIV/AIDS Bukan Berdasarkan Ciri-ciri HIV Tapi Terkait dengan Perilaku Seksual Berisiko

4 September 2022   03:08 Diperbarui: 4 September 2022   06:20 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: bronstein.com.br)

(6). Laki-laki dewasa homoseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks anal dan seks oral) dengan pasangan yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi yang menganal tidak memakai kondom, 

Perilaku nonseksual berisiko tinggi tertular HIV/AIDS, yaitu:

(7). Laki-laki dan perempuan yang pernah atau sering menerima transfusi darah yang tidak diskrining HIV.

(8). Laki-laki dan perempuan yang pernah atau sering memakai jarum suntik dan tabungnya secara bersama-sama dengan bergiliran pada penyalahgunaan Narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) dengan jarum suntik, karena bisa saja ada di antara mereka yang mengidap HIV/AIDS sehingga darah yang mengandung HIV bisa masuk ke jarum dan tabung,

Maka, informasi tentang ciri-ciri HIV/AIDS yang tidak memberikan alasan prakondisi akan menyesatkan dan membuat masyarakat panik.

Sebaliknya, orang-orang dengan perilaku seksual atau nonseksual berisiko tinggi tertular HIV/AIDS yang tidak mengalami ciri-ciri HIV yang disebut akan merasa dirinya aman. Padahal, rasa aman itu semu karena untuk kepastian tertular atau tidak tertular HIV/AIDS hanya bisa diketahui melalui tes HIV yang sesuai dengan standar prosedur operasi tes HIV yang baku.

Dalam berita disebut pula: Salah satu penyakit yang menjadi momok bagi manusia adalah HIV atau human immunodeficiency virus.

Pernyataan di atas juga ngawur karena HIV bukan penyakit, tapi virus yang tergolong retrovirus yaitu virus yang bisa menggandakan diri di sel darah putih manusia.

Disebut pula: Melansir Kompas.com, HIV adalah penyakit yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

HIV tidak menerang sistem kekebalan tubuh karena infeksi HIV tidak otomatis menimbulkan masalah kesehatan. Seperti diketahui jika ada kuman, bakteri atau virus yang masuk ke tubuh, maka sistem kekebalan tubuh akan melawan. Jika sistem kekebalan tubuh kalah, maka akan menimbulan penyakit.

Sedangkan HIV masuk ke tubuh mengubah wujud sebagai protein sehingga tidak dilawan oleh sistem kekebalan tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun