Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Informasi HIV/AIDS yang Tidak Akurat di Situs Mahasiswa UNIKAMA

18 Juli 2022   16:07 Diperbarui: 18 Juli 2022   16:14 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Informasi tentang HIV/AIDS dalam artikel "PENCEGAHAN DAN PENULARAN HIV/AIDS" di situs mhs.unikama.ac.id (Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Jatim) ini misleading (menyesatkan). Dalam artikel yang diunggah 4/3-2018 ini beberapa pernyataan amat sangat tidak akurat sehingga menimbulkan pengertian dan pemahaman yang salah.

Informasi terkait HIV/AIDS pun jadi mitos (anggapan yang salah) yang akhirnya bisa menyesatkan orang-orang yang membaca artikel ini.

Ada pernyataan dalam artikel: Tetapi Virus HIV/AIDS ini BISA TERTULAR dari Tranfusi darah, Hubungan Seks yang berganti ganti pasangan, ASI dan Ganti ganti jarum suntik juga jadi alasan penularan virus itu.

Penyebutan 'Hubungan Seks yang berganti ganti pasangan' sebagai media penularan HIV/AIDS jelas tidak akuart karena hal itu merupakan perilaku berisiko tertular HIV karena bisa saja salah satu dari pasangan tersebut mengidap HIV/AIDS.

Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksua bisa terjadi di dalam dan di luar nikah jika salah satu atau kedua pasangan itu mengidap HIV/AIDS dan laki-laki atau suami tidak memakai kondom setiap melakukan hubungan seksual.

Itu artinya penularan HIV/AIDS melalui hubungan sekual bukan karena sifat hubungan seksual (berganti-ganti pasangan, zina, melacur, di luar nikah, sek pranikah, selingkuh dan homoseksual), tapi karena kondisi saat terjadi hububungan seksual yaitu salah satu atau kedua pasangan itu mengidap HIV/AIDS dan laki-laki atau suami tidak memakai kondom setiap melakukan hubungan seksual (Lihat matriks).

Matriks risiko penularan HIV/AIDS berdasarkan sifat dan kondisi hubungan seksual. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)
Matriks risiko penularan HIV/AIDS berdasarkan sifat dan kondisi hubungan seksual. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Memakai jarum suntik dan tabungnya dengan bergantian secara bergiliran, terutama pada penyalahguna Narkoba (Narkotika dan bahan-bahan berbahaya) secara bersama-sama juga merupakan perilaku nonseksual berisiko tertular HIV/AIDS. Hal ini terjadi karena ada kemungkinan salah satu atau beberapa dari mereka mengidap HIV/AIDS sehingga ketika menyuntik darah masuk ke jarum dan tabung. Ketika jarum suntik dan tabung dipakai yang lain darah yang mengadung HIV/AIDS terdorong masuk ke tubuh.

Ada lagi pernyataan: Lalu siapa yang beresiko menjadi penderita HIV/AIDS? Beberapa kriterianya adalah sebagai berikut: Pencinta sesama jenis (Homo seksual/Lesby).

Ini benar-benar ngaco bin ngawur karena lesbian (bukan Lesby) tidak melakukan seks penetrasi sehingga tidak ada risiko penularan melalui seks pada lesbian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun