Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lagi-lagi Penanggulangan HIV/AIDS Hanya Melalui Sosialisasi Seluk-beluk HIV/AIDS

13 Mei 2022   22:00 Diperbarui: 13 Mei 2022   22:12 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: timesofindia.indiatimes.com)

Praktek pelacuran terselubung di Pantura merupakan salah satu faktor yang mendorong penyebaran HIV/AIDS di masyarakat Subang

" .... upaya penanggulangan HIV/AIDS turut digalakkan melalui sosialisasi kepada masyarakat mengenai seluk beluk HIV/AIDS ...." Ini ada dalam berita "Ikhtiar PT Pertamina EP Tekan Kasus HIV/AIDS dan Penguatan Produktivitas Warga di Pantura Subang" (tintahijau.com, 12/5-2022).

Sosialisasi tentang bahaya dan akibat buruk infeksi HIV/AIDS sudah dilakukan sejak awal pandemi tahun 1980-an, tapi karena materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) HIV/AIDS dibalut dan dibumbui dengan norma, moral dan agama maka KIE itu pun hanya mitos (anggapan yang salah) sementara fakta medis HIV/AIDS tenggelam.

Baca juga: Apa Langkah Pemkab Subang Cegah Kenaikan Kasus HIV/AIDS?

Misalnya, mengait-ngaitkan penularan HIV/AIDS dengan seks sebelum menikah, zina, selingkuh, melacur, penyimpangan seksual dan homoseksual. Padahal, penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bisa terjadi di dalam dan di luar nikah karena kondisi (saat terjadi) hubungan seksual (salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom setiap melakukan hubungan seksual), bukan karena sifat hubungan seksual (seks sebelum menikah, zina, selingkuh, melacur, penyimpangan seksual dan homoseksual).

Kalau satu pasangan kedunya tidak mengidap HIV/AIDS dan tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang lain, maka biarpun seks sebelum menikah, zina, selingkuh, melacur, penyimpangan seksual dan homoseksual sampai ajal mereka pun tidak akan ada risiko penularan HIV/AIDS.

Maka, langkah yang ditempuh PT Pertamina EP (PEP) melaksanakan sosialisasi bahaya HIV/AIDS untuk masyarakat di Pantura Subang tidak akan berguna karena sosialisasi tidak otomatis menghentikan praktek-praktek pelacuran, seperti di Pantura.

Dari 86 lokasi transaksi seks di wilayah Kabupaten Subang, Jabar, beberapa di antaranya ada di wilayah Pantura.

Baca juga: 86 Titik Transaksi Seksual di Subang Dongkrak Jumlah Kasus HIV/AIDS

Untuk itu yang diperlukan bukan sekedar sosialisasi, tapi langkah-langkah yang konkret untuk menurunkan, sekali lagi hanya bisa menurunkan, infeksi HIV baru terutama pada laki-laki dewasa melalui hubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK). Dalam kaitan ini transaksi seks di wilayah Pantura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun