Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kapan Seorang Ibu Hamil Memilih Persalinan dengan Caesar?

2 November 2021   12:42 Diperbarui: 2 November 2021   13:03 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: makalah Dr dr Rima Irwinda, SpOG (K) pada webinar Tes Potensi Caesar dan Intervensi Tepat agar Anak Miliki Daya Tahan Tubuh Kuat)

Ternyata tidak hanya di Indonesia ternyata persalinan (melahirkan) dengan bedah Caesar terus meningkat. Data Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menunjukkan jumlah persalinan Caesar terus meningkat 1 dari 5 (21%) semua kelahiran. Sedangkan secara nasional kelahiran dengan bedah Caesar hampir 18% dari semua kelahiran (RISKESDAS 2018).

Sejatinya persalinan dengan bedah Caesar dilakukan jika ada indikasi medis yang bisa membahayakan ibu kalau melahirkan secara alamiah melalui vagina. Tapi, data ini menimbulkan penafsiran yang berbeda. 

Dilaporkan oleh theconversation.com (23 Oktober 2020) bahwa sebelum ada program Jamiman Kesehatan Nasional/JKN (2012-2013), sekitar 45% dari 4.435 persalinan dilakukan lewat operasi Caesar. Tapi, setelah implementasi JKN (2014-2016) proporsi persalinan dengan bedah Caesar meningkat signifikan di atas 10 persen, jadi 53% dari 4.241 persalinan.

Padahal, perkiraan kalangan ahli hanya 10-15 persen kelahiran dengan bedah Caesar berdasarkan indikasi medis, seperti komplikasi perdarahan, hipertensi, atau posisi bayi tidak normal, serta panggul tidak bisa dilewati kepala janin. Yang perlu diingat persalinan bedah Caesar bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu dan bayi jika dilakukan tanpa indikasi medis.  

Bertolak dari data bedah Caesar dan efeknya, Danone Specialized Nutrition Indonesia melihat perlu sosialisasi dengan memberikan pengetahuan tentang manfaat dan risiko bedah Caesar. Soalnya, anak yang dilahirkan melalui bedah Caesar memiliki imunitas yang lebih rendah daripada anak dengan kelahiran normal.

Untuk itu Danone menghadirkan dua pakar melalui webinar (27 Oktober 2021) Bicara Gizi dengan tema "Tes Potensi Caesar dan Intervensi Tepat agar Anak Miliki Daya Tahan Tubuh Kuat" agar para ibu memiliki persiapan yang matang menghadapi persalinan, termasuk menentukan metode kelahiran serta persiapan kelahiran anak. Materi webinar bisa dilihat di channel Youtube Nutrisi Bangsa.

Ilustrasi (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=BSHvVZwMDc0&ab_channel=NutrisiBangsa)
Ilustrasi (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=BSHvVZwMDc0&ab_channel=NutrisiBangsa)

Persalinan dengan bedah Caesar merupakan salah satu intervensi medis untuk menyelamatkan nyawa perempuan, seperti pada kehamilan berisiko tinggi. Namun, lagi-lagi kaum ibu perlu diingatkan bahwa persalinan dengan bedah Caesar tetap ada risiko.

Melihat tingkat persalinan dengan bedah Caesar yang tinggi perlu ada langkah konkret untuk membantu orang tua dalam melakukan deteksi dini potensi persalinan dengan bedah Caesar. Danone Specialized Nutrition Indonesia meluncurkan tools digital Tes Potensi Caesar new version yang bisa diunggah di https://www.nutriclub.co.id/siap-lewati-caesar/tes-potensi-caesar.

Melalui www.nutriclub.co.id masyarakat bisa menggunakan tools deteksi dini persalinan dengan menjawab pertanyaan di setiap trimester kehamilan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun