Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Turis Australia, Bosan ke Bali Pilih Sri Lanka

8 April 2019   21:23 Diperbarui: 9 April 2019   08:39 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turis menyaksikan gajah di sungai di Pinnawela, timur laut Colombo, Sri Lanka (Sumber: thenational.ae/Lakruwan Wanniarachchi/AFP)

Sri Lanka sendiri, dengan bantuan LSM setempat, mulai meningkatkan kemampuan pelaku pariwisata, terutama operator safari, tentang berbagai hal yang terkait dengan hewan.

Situs-situs arkeologi juga banyak di Sri Lanka yang bisa dijadikan sebagai objek wisata. Sedangkan di Bali tidak ada situs yang berumur ratusan tahun. Alam liar pun tidak seliar Sri Lanka dengan beberapa jenis satwa liar.

Situs warisan dunia UNESCO di Sri Lanka:

  • Kota Kuno Polonnaruwa (1982)
  • Kota Kuno Sigiriya (1982)
  • Kota Suci Anuradhapura (1982)
  • Kota Tua Galle dan bentengnya (1988)
  • Kota Suci Kandy (1988)
  • Hutan lindung Sinharaja (1988)
  • Kuil Emas di Dambulla (1991)
  • Dataran Tinggi Pusat di Sri Lanka (2010)

Bandingkan dengan Bali yang hanya mempunyai satu situs warisan dunia UNESCO yaitu Lanskap Budaya Provinsi Bali yakni sistem subak sebagai perwujudan dari filosofi "Tri Hita Karana" (2012)

Turis dan subak (Sumber: indonesiaproud.wordpress.com)
Turis dan subak (Sumber: indonesiaproud.wordpress.com)
Maka, jika Bali tetap mengandalkan objek wisata yang ada sekarang bisa jadi akan 'digilas' Sri Lanka. Maka, sudah saatnya Bali berbenah menghadapi tuntutan turis yang tidak hanya sekedar kuliner dan selfie belaka [Sumber: wikipedia dan sumber-sumber lain]. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun