Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penanggulangan AIDS di Jombang Andalkan Sosialisasi

20 November 2018   15:35 Diperbarui: 20 November 2018   19:58 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: hindustantimes.com)

(1). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan, dan

(2). PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, dll.

Maka, tidak ada 'sumber penularan HIV/AIDS' karena HIV ada di darah, air mani, cairan vagina dan ASI pengidap HIV/AIDS.

Disebutkan pula dalam berita: Sebab selama ini sumber penularan baik lokalisasi maupun tempat hiburan malam sangat jarang di Kabupaten Jombang. Namun mengapa penderita HIV baru di Jombang masih tinggi setiap tahunnya.

Lagi-lagi pernyataan di atas tidak tepat karena tidak ada sumber penularan HIV/AIDS. Selain tertular karena melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan PSK, risiko penularan HIV bagi laki-laki dan perempuan juga bisa terjadi melalui perkawinan, terutama pada praktek kawin-cerai dan kawin-kontrak karena ada kemungkinan salah satu dari mereka mengidap HIV/AIDS.

Seorang perempuan yang menikah dengan laki-laki dengan perilaku seksual berisiko tentulah sebagai istri ada risiko tertular HIV/AIDS karena ada kemungkinan suami tertular HIV/AIDS karena perilakunya.

Begitu juga dengan seorang laki-laki yang menikah dengan perempuan yang pernah menikah bisa berisiko tertular HIV/AIDS kalau perilaku seksual mantan suami istrinya berisiko. Hal ini dialami oleh seorang guru agama.

[Baca juga: Guru Agama Ini Kebingungan Anak Keduanya Lahir dengan AIDS]

Disebutkan juga: Bahkan mayoritas penderita HIV baru di Jombang ini didominasi usia produktif 25-49 tahun.

Hal itu sangat realistis karena pada usia itulah dorongan seksual sangat kuat dan mereka mempunyai uang untuk membeli seks. Mereka itu al. pegawai, karyawan atau pengusaha.

Gus Sentot menambahkan sosialisasi perlu digalakkan kembali ke masyarakat baik di sekolah hingga pedesaan. Sehingga kasus HIV-AIDS bisa semakin ditekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun