Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tanggung Jawab Moral Penumpang Cegah Kecelakaan Penerbangan

30 Oktober 2018   09:15 Diperbarui: 30 Oktober 2018   14:25 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Penumpang bawa lebih dari satu barang tentengan ke kabin (Sumber: aktual.com)

Kelebihan berat badan dan barang bawaan penumpang ke kabin tidak bisa dianggap enteng karena kalau memakai asumsi bisa jauh berbeda dengan kondisi riil. Berat badan penumpang, misalnya, terjadi kenaikan berat badan karena obesitas.  

Warga Indonesia berada di peringkat ke-10 tingkat obesitas di dunia (BBC News Indonesia, 29/5-2014). Penduduk Indonesia yang mengalamai obesitas kini semakin banyak saja. Data Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) tahun 2016 menunjukkan penduduk dewasa berusia diatas 18 tahun yang mengalami kegemukan atau obesitas sebesar 20,7 persen (cnnindonesia.com, 3/03/2017). 1 dari 4 Penduduk Dewasa Mengalami Obesitas (katadata.co.id, 5 April 2018),

Itu artinya rata-rata berat badan warga Indonesia tidak ideal lagi berdasarkan tinggi badan. Rata-rata tinggi warga Indonesia adalah 155 - 175 cm sehingga berat badan ideal 55 - 75 kg. Dengan tingkat obesitas rata-rata berat badan orang Indonesia di atas 75 kg.

Jika perusahaan penerbangan nasional memakai patokan berat 75 kg, maka itu artinya perhitungan meleset  karena obesitas yang tinggi di Indonesia. Seperti yang dialami oleh Air Midwest yang jatuh 8/1-2003 di North Carolina, AS, karena kelebihan beban. Ini terjadi karena manejemen penerbangan memakai ukuran berat badan rata-rata orang Amerika Serikat tahun 1936.

Untuk melawan gravitasi beban kapal terbang hanya bisa lebih 5 persen dari yang ditetapkan. Jika lebih maka bisa terjadi kehilangan daya angkat sehingga ketika tinggal landas tidak bisa segera naik ke atas tapi terus mendatar. Sedangkan yang dialami oleh Air Midwest adalah hidung kapal terbang turboprop itu menanjak tajam ke udara yang kemudian jatuh.

[Baca juga: Cegah Kecelakaan Penerbangan, Timbang Juga Barang Bawaan ke Kabin]

Boeing 737-800, misalnya, dengan berat kosong 41,413 kg  berkapasitas penumpang maksimum 189.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Jika perusahaan yang mengoperasikan Boeing 737-800 membawa 189 penumpang  dewasa dengan berat badan rata-rata 75 kg, maka berat penumpang adalah 14.175 kg. Ditambah 2 pilot, 1 mekanik dan 6 awak kabin maka jumlah berat penumpang total 14.850 kg.

Jika diasumsikan semua penumpang, termasuk pilot dan awak kabin, membawa tas seberat 7 kg, maka berat barang bawaan ke kabin 1.386 kg. Tapi, kalau pilot, awak kabin dan penumpang membawa barang ke kabin rata-rata 15 kg itu artinya berat barang di kabin mencapai 2.970 kg.

Celakanya, ada saja penumpang yang mengatur agar berat bagasi tidak lebih dari 20 kg dengan membawa barang lain sebagai barang bawaan ke kabin. Maka, bisa dipastikan barang bawaan ke kabin di atas 7 kg.

Rata-rata perusahaan penerbangan memberikan jatah bagasi gratis 20 kg, maka 189 penumpang membawa 3.780 kg barang di kabin. Kalau dipukul rata penumpang membawa bagasi 30 kg, maka barang penumpang di bagasi seberat 5.670 kg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun