Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Obat ARV Bukan Vaksin AIDS

15 Oktober 2018   19:37 Diperbarui: 15 Oktober 2018   19:35 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: freedoctorhelpline.com)

Tanya Jawab AIDS No4/Oktober 2017

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: "AIDS Watch Indonesia" (http://www.aidsindonesia.com) dan kompasiana.com/infokespro. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon (021) 8566755, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (3) SMS 08129092017, dan (4) WhatsApp:  0811974977. Redaksi.

*****

Tanya: Dengan adanya peningkatan penderita HIV/AIDS di Indonesia, di Yogyakarta khususnya, (1). Bagaimana caranya agar seseorang yang tidak mengidap HIV tidak terpapar HIV? (2). Apakah seseorang yang tidak mengidap HIV boleh meminum ARV untuk membentengi dari dari pengidap HIV?

Tn "X", Yogyakarta (via WA, 13/10-2018)

Jawab: HIV sebagai virus yang bisa ditularkan dari pengidap HIV/AIDS ke orang lain melalui beberapa cara hanya terdapat dalam darah, air mani, cairan vagina dan air susu ibu (ASI).

Cara-cara penularan HIV, yaitu:

(a) dari laki-laki atau perempuan pengidap HIV/AIDS ke orang lain melalui hubungan seksual (seks vaginal, oral dan anal) tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah;

(b) dari laki-laki atau perempuan pengidap HIV/AIDS ke orang lain melalui transfusi darah;

(c) dari perempuan pengidap HIV/AIDS ke orang lain, terutama bayi, melalui proses menyusui;

(d) dari laki-laki atau perempuan pengidap HIV/AIDS ke orang lain melalui jarum suntik, khususnya pada penyalahguna narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) yang menyuntik narkoba secara bersama-sama dengan memakai jarum secara bergantian.

(1). Maka, agar tidak tertular HIV hindari empat perilaku di atas. Persoalan kian rumit karena kita tidak bisa mengenali orang-orang yang mengidap HIV/AIDS melalui fisik karena tidak ada tanda-tanda atau gejala-gejala yang khas AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan pengidap HIV/AIDS.

(2). Obat antiretroviral (ARV) adalah obat yang berguna untuk menahan laju replikasi HIV di dalam darah. Ketika HIV masuk ke tubuh virus itu langsung mencari sel darah putih untuk menggandakan diri. Sel-sel darah putih yang mereka jadikan sebagai tempat menggandakan diri kemudian rusak. Sedangkan virus baru mencari sel darah putih pula untuk menggandakan diri. Begitu seterusnya yang disebutkan ahli replikasi bisa dalam jumlah miliaran setiap hari.

Nah, kian banyak sel darah putih yang rusak semakin rendah pula sistem kekebalan tubuh. Dalam metabolisme tubuh sel darah putih seperti tentara dalam negara, ketika tentara banyak yang gugur tentulah musuh mudah masuk. Begitu juga dengan tubuh ketika sel darah putih banyak yang rusak maka penyakit pun mudah masuk dan bisa menyebabkan kematina pada pengidap HIV/AIDS.

Pengidap HIV/AIDS pun tidak langsung minu obat ARV. Mereka baru mulai minum obat ARV ketika CD4 di bawah 350 (ini diketahui dari tes darah).

Lagi pula obat ARV bukan vaksin HIV atau AIDS. Untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seksual adalah jangan lakukan hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah, dengan pengidap HIV/AIDS. Karena tidak bisa dikenali, maka laki-laki selalu memakai kondom jika seks dengan orang yang tidak diketahui status HIV-nya.

Ada vaksin HIV/AIDS yaitu hindari perilaku berisiko tertular HIV! *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun