Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kasihan Istri Harus Merasakan Infeksi HIV Akibat Ulah Suami

12 September 2018   08:23 Diperbarui: 12 September 2018   08:40 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: medscape.com)

Tanya Jawab AIDS No 4/September 2018

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: "AIDS Watch Indonesia" (http://www.aidsindonesia.com) dan kompasiana.com/infokespro. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon (021) 8566755, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (3) SMS 08129092017, dan (4) WhatsApp:  0811974977. Redaksi.

*****

Tanya: (1) Setelah hubungan intim, berapa tahun akan posituf kena HIV bila cek ke dokter? Saya pernah make cw malam (pekerja seks-peng.), tapi itu sekitar 2 tahun yang lalu, (2) Apabila dicek ke puskesmas apa bisa terdeteksi? Akhir-akhir ini saya merasa pahit pada lidah dan tenggorokan kering. Saya menikah beberapa bulan lalu, waktu itu saya cek darah hasilnya negatif dan saya sehat.

Tapi, belakangan ini tubuh saya kok  kurang fit. Yang saya rasakan saat ini tenggorokan kering, lidah terasa tebal, sering sakit kepala dan kalau kerja cepat lemas, (3) Apakan ini penyakit itu (AIDS-peng.) ya? Saya takut peyakit itu, kasihan istri saya. (4) Solusinya gimana ya?

Dulu saya pernah kencing nanah berobat ke dokter 3 kali dan sembuh. Setelah itu saya berhenti main cw,(5) Apa ada hubunganya (dengan AIDS-peng.)?

(6) Saya tidak berani tes HIV karena takut hasilya positif. Yang ada di pikiran saya, saya kasihan istri saya bila saya kena peyakit itu. Istriku yang tidak salah juga harus merasakan akibatnya. Terus terang, setelah selancar di Google saya susah tidur.

(7) Kalau hasil tes HIV saya positif, bagaimana dengan istri saya? (8) Saya tidak berani mengatakan hasil positif ke istri saya.

Via WA (9/9-2018)

Jawab: (1) dan (2) Hasil tes HIV dengan ELISA sudah akurat setelah 3 bulan dari perilaku berisiko, dalam hal ini setelah 'main cw malam'. Tapi, ingat biar pun hasil tes HIV negatif itu tidak jaminan selamanya akan negatif HIV karena bisa saja Saudara kembali melakukan perilaku-perilaku berisiko tertular HIV sehingga Saudara tertular HIV.

Saudara sebut sebelum menikah beberapa bulan yl. Saudara cek darah dengan hasil negatif. Cek darah tidak otomatis sebagai tes HIV karena tes HIV mempunyai aturan sendiri.

Gejala-gejala yang Saudara alami tidak otomatis terkait dengan infeksi HIV. Tapi, karena Saudara pernah melakukan perilaku berisiko, maka gejala-gejala tsb. jadi alasan kuat untuk jalani tes HIV secara sukarela.

(3) dan (4) Tidak ada gejala-gejala yang khas AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan, tapi gejala itu bisa terkait jika pernah atau sering melakukan perilaku-perilaku, al. perilaku seks, yang berisiko tertular HIV. Langkah terbaik untuk memupus kekhawatiran Saudara adalah dengan menjalani tes HIV. Kalau hasilnya negatif Saudara akan dikonseling agar menjaga perilaku. Jika hasilnya positif akan dilakukan konseling pasangan agar tidak terjadi penularan ke istri.

(5) Cara penularan HIV persis sama dengan 'penyakit kelamin' (disebut IMS/infeksi menular seksual, seperti GO/kencing nanah, raja singa/sifilis, virus hepatitis B, virus kanker serviks, dll.). Orang-orang yang mengidap 'penyakit kelamin' lebih mudah tertular HIV jika seks dengan pengidap HIV/AIDS karena ada 'penyakit kelamin' menyebabkan infeksi di alat kelamin yang jadi pintu masuk HIV.

(6) Akan lebih kasihan kalau status HIV Saudara tidak diketahui. Jika ternyata Saudara mengidap HIV/AIDS akan terjadi penularan ke istri. Kalau istri Saudara tertular HIV, maka ada pula risiko penularan secara vertikal ke bayi yang dikandung istri Saudara kelak.

(7) dan (8) Jika hasil tes Saudara positif, maka istri Saudara juga dianjutkan untuk tes HIV. Konselor, maka tes HIV-lah di tempat-tempat tes yang dirujuk pemerintah yaitu Klinik VCT di Puskesma atau rumah sakit, akan membantu Saudara menjelaskan hasil tes ke istri. Selanjutnya akan ditangani secara medis agar Saudara dan istri bisa tetap menjalani hidup dengan baik.

Kalau ada masalah, silakan kontak kami. *

Dok Pribadi
Dok Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun