Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menyoal Tren Penularan HIV/AIDS di Kabupaten Bogor

12 Maret 2018   08:28 Diperbarui: 12 Maret 2018   08:47 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tren penularan HIV/AIDS di Kabupaten Bogor kini lebih disebabkan oleh hubungan sesama jenis atau akrab disebut LGBT." Ini ada di lead  berita "Tren Penularan HIV/Aids Bergeser ke LGBT" di inilahkoran.com, 7/3-2018.

Ini disebutkan terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Seperti disebutkan dalam berita dari tahun 2003-2017 kasus kumulatif HIV/AIDS di Kab Bogor yang mempunyai semboyan "Bumi Tegar Beriman" itu mencapai 1.511.

Pernyataan di lead berita ini benar-benar salah nalar. Ada beberapa hal yang ngawur pada lead berita ini, yaitu:

Pertama, penularan HIV melalui hubungan seksual bukan karena hubungan sesama jenis tapi karena salah satu atau kedua-dua pasangan tsb. mengidap HIV/AIDS dan laki-laki, pada hubungan seksual homoseksual yang menganal, tidak memakai kondom.

Kedua, pernyataan 'hubungan sesama jenis atau akrab disebut LGBT' jelas ngawur bin ngaco karena biseksual dan transgender melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis.

Biseksual adalah laki-laki dan perempuan yang secara seksual tertarik ke lawan jenis dan sesama jenis. Sedangkan waria ada yang homoseksual dan ada pula yang heteroseksual (menikah dengan perempuan dan punya anak).

Yang jadi pertanyaan besar adalah identifikasi gay, biseksual dan waria melalui penjangkauan. Ada sumber primer yaitu yang bersangkutan, tapi ada juga sumber sekunder melalui orang lain yang mengtahui seseorang gay, biseksual atau waria. Yang celaka adalah kalau sumber tidak langsung yaitu 'kata orang', dll.

ilus2-aids-kab-bogor-5aa5d82ff13344243470f783.jpg
ilus2-aids-kab-bogor-5aa5d82ff13344243470f783.jpg
Dikatakan oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M), Dinkes Kabupaten Bogor, dr Intan Widayati:Trennya sekarang lebih ke LGBT dengan usia produktif dan ibu rumah tangga. Bukan Wanita Tuna Susila (WTS).

Yang menularkan HIV ke ibu rumah tangga siapa? Ya, mereka adalah laki-laki heteroseksual yang jadi suami ibu-ibu rumah tangga yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS. Sangata jelas yang banyak terpapar adalah ibu rumah tangga karena 1 PSK melayani 3-5 laki-laki setiap malam. Kalau ada 100 PSK yang mengidap HIV/AIDS jumlah itu tidak akan bertambah, tapi jumlah ibu rumah tangga yang berisiko tertular HIV terus bertambah seiring dengan jumlah suami-suami yang ngeseks tanpa kondom dengan PSK.

Coba kita bandingkan jumlah gay, biseksual, waria dan laki-laki heteroseksual yang berisiko tertular HIV melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan seseorang yang sering ganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK).

Gay ada dalam komunitas tersendiri. Biseksual punya istri sehingga jadi jembatan penyebaran HIV dari komunitas LSL (Lelaki Suka Seks Lelaki) ke masyarakat, dalam hal ini istri dan pasangan seks lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun