Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS di Sulut, yang Menyebarkan HIV bukan PSK tapi Laki-laki Pelanggan PSK

6 Maret 2018   18:38 Diperbarui: 6 Maret 2018   18:44 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: netdoctor.co.uk)

Dinas Kesehatan Sulut (Sulawesi Utara-pen.) mencatat ada 445 Pekerja Seks Komersil (PSK) yang terdata sebagai kelompok rentan menyebar HIV/AIDS di Sulut. Ini lead pada berita "445 PSK di Sulut Mengidap HIV/AIDS, Tapi yang Paling Banyak Kelompok Pekerja Ini" (tribunnews.com, 23/2-2018).

Pernyataan pada lead berita yang menyebutkan: " .... (PSK) yang terdata sebagai kelompok rentan menyebar HIV/AIDS di Sulut" merupakan stigma (cap buruk) terhadap PSK dan mengabaikan potensi dan peran laki-laki 'hidung belang' sebagai penular ke PSK dan sebagai jembatan menyebarkan HIV dari PSK ke masyarakat, dalam hal ini pasangan mereka.

Laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI, 24 Mei 2017, menyebutkan jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS di Sulut sampai dengan tanggal 31 Maret 2017 adalah 4.609 yang terdiri atas 3269 HIV dan 1340 AIDS. Dengan jumlah ini Sulut ada di peringkat ke-17 jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS secara nasional.

Data ini sangat menarik jika dibawa ke realitas sosial. Sayang, wartawan yang menulis berita itu sama sekali tidak mengulas data itu sebagai bagian dari epidemi HIV/AIDS. Wartawan berkutat pada angka dan kalangan yang disebut-sebut banyak terdeteksi mengidap HIV/AIDS.

Jika disimak dari aspek kesehatan masyarakat, maka 445 PSK pengidap HIV/AIDS itu merupakan masalah besar karena mereka akan menularkan HIV kepada ratusan bahkan ribuan laki-laki.

Secara medis seseorang terdeteksi mengidap HIV melalui tes HIV minimal sudah tertular 3 bulan sebelum tes HIV. Nah, kalau seorang PSK melayani 3-5 laki-laki setiap malam, maka sebelum tes HIV seorang PSK berisiko menularkan HIV kepada 180 -- 300 laki-laki (1 PSK x 3-5 laki-laki x 20 hari x 3 bulan).

Nah, catatan Dinkes menyebut ada 445 PSK yang mengidap HIV/AIDS di Sulut. Maka, jumlah laki-laki warga Sulut yang berisiko tertular HIV dari PSK pada rentang waktu sebelum tes HIV adalah: 80.100 -- 133.500 laki-laki (445 PSK x 180 -- 300 laki-laki).

Kalau ada di antara PSK itu yang tertular HIV lebih dari 3 bulan sebelum tes HIV itu artinya jumlah laki-laki yang berisiko tertular HIV lebih banyak lagi.

Dalam kehidupan sehari-hari laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan PSK itu bisa sebagai remaja, lajang, suami, atau duda. Bagi yang punya isteri akan menularkan HIV ke isterinya (horizontal). Jika isterinya terular HIV maka ada pula risiko penularan ke bayi yang dikandungnya kelak (vertikal).

Sebaliknya, jika 445 PSK itu tertular HIV di Sulut berarti ada 445 laki-laki yang mengidap HIV di Sulut yang menularkan HIV ke 445 PSK. Laki-laki yang menularkan HIV ke PSK ini dalam kehidupan sehari-hari bisa sebagai remaja, lajang, suami, atau duda. Bagi yang punya isteri akan menularkan HIV ke isterinya (horizontal). Jika isterinya terular HIV maka ada pula risiko penularan ke bayi yang dikandungnya kelak (vertikal).

Seperti disebutkah oleh Daisy Waworuntu, Pengelola Kantor Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sulut, 445 PSK itu adalah PSK langsung yang bisa dijangkau oleh mitra kerja KPA yaitu lembaga swadaya masyarakat (LSM). Padahal, dalam prakteknya PSK ada dua macam, yaitu;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun