Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hoaks, Ibu Rumah Tangga Lebih Rentan Terinfeksi HIV daripada PSK

18 Desember 2017   11:51 Diperbarui: 18 Desember 2017   17:15 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah berita dengan judul "Ibu Rumah Tangga Lebih Rentan Terinfeksi HIV daripada PSK, Kok Bisa?" (kompas.com, 1/12-2017) jadi antiklimaks dan kontra produktif terhadap penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia. Dari aspek jurnalistik judul itu pun tergolong sebagai bohong (hoax) karena bertolakbelakang dengan fakta (medis) terkait dengan epidemi HIV/AIDS.

Pelanggan PSK

Seorang ibu rumah tangga pada kurun waktu selama terikat pernikahan hanya melakukan hubungan seksual dengan suaminya sehingga risiko tertular HIV pun hanya daria suaminya. Ini bisa terjadi kalau suaminya melakukan hubungan seksual yang berisiko tertular HIV, yaitu:

(1) Pernah atau sering melakukan hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah, dengan kondisi tidak memakai kondom dengan perempuan yang berganti-ganti, dan

(2) Pernah atau sering melakukan hubungan seksual dengan kondisi tidaka memakai kondom dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK), yakni:

(a) PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan,

(b) PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), dll.

(3) Pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom melalui seks anal dengan waria.

Kalau seroang ibu rumah tangga melayani seorang suami tidak setiap malam, tapi seorang PSK tiap malam melayani 3-7 laki-laki. Risiko tertular HIV sangat tinggi karena dalam satu bulan seorang PSK 'bekerja' 20-25 hari. Itu artinya setiap bulan seorang PSK melayani hubungan seksual tanpa kondom dengan ratusan laki-laki. Jika di antara ratusan laki-laki itu ada yang mengidap HIV/AIDS, maka PSK tsb. berisiko terular HIV/AIDS.

Selanjutnya setiap malam PSK yang tertular HIV/AIDS melayani hubungan seksual dengan 3-7 laki-laki tanpa kondom. Di antara laki-laki itu ada yang beristri sehingga kalau laki-laki tsb. tertular HIV dari PSK, maka ada pula risiko penularan HIV ke isteri melalui hubungan seksual dalam ikatan pernikahan yang sah.

Catatan Kemenkes RI sampai akhir tahun 2012 ada 6,7 juta laki-laki Indonesia yang jadi pelanggan 230.000 PSK langsung. Dari jumlah ini 4,9 juta di antaranya beristri (antarabali.com, 9/4-2014). Sampai September 2014 dilaporkan ada 6.539 ibu rumah tangga yang terdeteksi mengidap hIV/AIDS (nasional.republika.co.id, 15/1-2015).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun