Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

LGBT, Hanya Waria yang Kasat Mata

6 Mei 2017   12:22 Diperbarui: 6 Mei 2017   13:02 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: www.nytimes.com)

Belakangan dikabarkan syarat non-LGBT dihapus. Tapi, Irwan wanti-wanti: "LGBT bisa berkuliah di Unand, tapi sesuai arahan Unand harus mengubah diri agar kembali normal. Kami siap fasilitasi konselingnya.”

Normal adalah bahasa moral yang tidak objektif sehingga tidak pas menyebut waria sebagai orang yang tidak normal. Kesalahan sosial waria adalah dalam kehidupan keseharian yang mereka jalani bertolak belakang dengan identitas kelahiran. Ini saja.

Hanya waria yang bisa dibantu secara fisik yaitu dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja di sektor formal dan tidak memarginalkan mereka. Ini perlu dilakukan bukan dengan konseling agar kembali normal.

Apakah suami-suami yang melacur, selingkuh, dan melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan perempuan, laki-laki atau waria bisa disebut normal?

Sedangkan lesbian, gay dan biseksual, apakan pihak Unand bisa menemukan mereka? Tentu saja tidak. Praktek seks yang mereka lakukan juga bukan di kampus sehingga tidak akan terpantau siapa mahasiswa yang gay dan biseksual serta siapa pula mahasiswa dan mahasiswi yang lebisan dan biseksual.

Lalu, bagaimana dengan mahasiswa dan mahasiswi yang pernah atau sering bahkan terus-menerus melakukan hubungan seksual di luar nikah? Kita tidak tahu apa jawaban terhadap pertanyaan ini.

Bisa jadi disebutkan bahwa tidak ada mahasiswi yang hamil selama kuliah. Ini tidak jaminan karena banyak cara mencegah kehamilan dan ada juga cara menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun