Mohon tunggu...
Ineke Novianty Sinaga
Ineke Novianty Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - Public Relation

I am very passionate about writing! Melihat,membaca, menilai, menganalisa,menyindir, mentertawakan, menyukai, mengagumi, memperbaiki, mendukung.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ibu Hamil Bisa Kena Diabetes Lho! Namanya Diabetes Gestasional

2 September 2019   16:17 Diperbarui: 2 September 2019   17:01 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Biasanya perempuan yang menikah ingin menjadi ibu. Artinya, kehamilan  sangatlah dinantikan dan hadirnya buah hati di tengah keluarga menjadi kegembiraan tersendiri. Namun, jangan sampai karena ingin hamil lalu tergesa-gesa tanpapersiapan fisik dan mental atau karena khawatir janin kekurangan asupan lalu ibu pun makan tak terkontrol. Hal ini karena ibu hamil  dapat terkena diabetes, yaitu diabetes gestasional.

Diabetes gestasional,  yaitu kondisi naiknya gula darah secara drastis pada saat kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi pada minggu ke-24 hingga ke-28 kehamilan dan dapat berlangsung hingga proses melahirkan. Menurut Dr. Handojo Tjandra, MD., MMed O&G (M'Sia)., Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetrics & Gynecology OMNI Hospitals Alam Sutera, diabetes gestasional terjadi karena beberapa hal, seperti karena obesitas (kegemukan), ada riwayat diabetes pada keluarga, terkena diabetes pada kehamilan sebelumnya, riwayat bayi besar pada persalinan sebelumnya (bayi lahir dengan berat di atas 4 kg), kenaikan berat badan berlebihan selama kehamilan dan sindrom ovarium polikistik (Poly Cystic Ovarian Syndrome). 

Namun, penyebab pasti terjadinya diabetes pada ibu hamil masih belum diketahui tetapi ada kemungkinan hormon ikut berperan karena tubuh perempuan menghasilkan beberapa hormon dalam jumlah banyak pada saat hamil. Salah satunya adalah hormon yang mengganggu bekerjanya insulin. Ada hormon yang erat kaitannya dengan diabetes, yaitu hormon pertumbuhan (GH), human placenta lactogen (hPL), dan kortisol insulin. Jika terjadi gangguan pada hormon tersebut  dapat menyebabkan intoleransi gula dan menyebabkan diabetes.

Angka kejadian diabetes pada kehamilan bisa mencapai sekitar 3-5%. Bahkan anak yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional ikut berisiko menderita diabetes saat dewasa. Risiko ini lebih tinggi jika dibandingkan anak yang lahir dari ibu yang non diabetes. Data dari International Diabetes Federation (IDF) 2017 menyebutkan bahwa lebih dari 199 juta perempuan di dunia mengalami diabetes. Dengan perkiraan 1 dari 7 kelahiran dipengaruhi oleh diabetes gestasional. 

Agar tidak terkena diabetes, baiknya ibu hamil mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan karbohidrat secara terkontrol dan  tidak berlebihan. Selain itu, protein, lemak, mineral, vitamin, dan Asam folat dengan dosis minimal 4 mg per hari juga sebaiknya rutin dikonsumsi calon ibu dengan riwayat diabetes. Asam folat dapat dikonsumsi rutin 3 bulan sebelum masa kehamilan. Bicarakan juga dengan dokter kandungan dan ahli gizi untuk mengetahui diet dan kadar nutrisi yang tepat untuk kondisi Anda.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Ibu Hamil yang Terkena Diabetes

Perempuan yang memiliki riwayat diabetes biasanya cenderung lebih sulit hamil, memiliki risiko yang lebih tinggi jika hamil (high risk pregnancy), dan juga rentan terjadi  risiko kematian pada janin dibanding  ibu hamil yang tanpa diabetes.  Bagi perempuan dengan riwayat diabetes yang ingin merencanakan kehamilan sebaiknya dilakukan jika gula darah sudah terkontrol dengan baik. Hal ini untuk menghindari terjadinya komplikasi ketika hamil dan  pada  janin.  

Ibu hamil juga disarankan agar  mengontrol dan rutin mengecek gula darah selama masa kehamilan. Menjaga gula darah selama masa kehamilan sangat penting. Dosis insulin disesuaikan dengan kadar gula darah ibu. Dosisnya bisa saja sama dengan sebelum hamil atau justru malah dikurangi atau ditambahkan oleh dokter.

Selain memperhatikan asupan dan mengontrol gula darah,  aktivitas yang tidak kalah penting adalah olahraga. Ibu hamil  apalagi yang terkena diabetes sebaiknya melakukan olahraga secara teratur karena dapat membantu menurunkan kadar gula darah, membantu meminimalisir sakit, membuat tubuh lebih bugar, memudahkan jalan rahim elastis saat persalinan bahkan pada beberapa kasus olahraga sangat membantu  persalinan normal tidak memerlukan jahitan. Sebaiknya ibu hamil rutin  jalan pagi 90 menit pada pukul 06.00-08.30 pagi. Sebisa mungkin juga banyak melakukan relaksasi, seperti bersantai di kolam renang yang tidak dalam. Namun, olahraga yang dilakukan tidak ditujukan untuk menurunkan berat badan.

Diabetes Pasca Melahirkan & Pertumbuhan Anak 

Diabetes gestasional bisa saja tidak dialami janin setelah dilahirkan dan tidak terpengaruh oleh penyakit Diabetes Melitus (DM)  ibu. Namun, jika Ibu sudah ada riwayat diabetes tipe I maka harus dicek apakah janin menyandang DM setelah dilahirkan. Diabetes bila sudah memerlukan insulin maka dapat menjadi Diabetes Melitus (DM) seumur hidup dan jika sudah terkena diabetes gestasional, rentan terkena diabetes tipe 2 pada rentang 5 hingga 10 tahun setelah melahirkan. Untuk itu, pola gizi serta diet sehat harus dilakukan agar tetap dapat beraktivitas selayaknya orang sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun