Mohon tunggu...
indriyas
indriyas Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

ibu rumah tangga, blogger, content writter, freelancer http://www.indriariadna.com http://meubelmart.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Potensial Bisnis Menggiurkan Minyak Atsiri

20 Juli 2016   22:44 Diperbarui: 20 Juli 2016   22:57 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangga rasanya Indonesia mempunyai Museum Minyak Atsiri yang berlokasi di area Tawangmangu. Dengan demikian, kekayaan tanah dan alam Indonesia bisa sebanding dengan fungsi dan manfaatnya. Apalagi jika kita melihat minyak atsiri dari segi potensial bisnisnya.

Sebelum melangkah lebih jauh, apakah kita semua sudah tahu apakah itu minyak atsiri ? Minyak atsiri atau essensial oil adalah senyawa aromatik alami yang bisa di temukan dalam benih, kulit, batang, akar, bunga, dan bagian lain dari tumbuhan. Essensial oil sudah di gunakan lebih dari berabad-abad yang lalu di berbagai kebudayaan bangsa - bangsa untuk pengobatan dan terapi.

Di lihat dari peluang potensi  bisnis, minyak atsiri memiliki potensial bisnis yang luar biasa besar sebab dapat di pergunakan untuk hampir 100% kebutuhan manusia.

Mulai dari bidang kesehatan, makanan dan minuman, spa dan relaksasi serta dalam bidang rumah tangga. Potensi bisnis ini bisa di kembangkan melalui penjualan lokal dalam negeri untuk konsumsi bangsa sendiri, pun dapat pula di ekspor ke mancanegara. Pangsa pasar lokal maupun mancanegara masih sangat besar. Di bawah ini grafik top eksporter essensial oil tahun 2010 yang bersumber ITC 2011.

patchouli-oil-business-plan-6-638-578f9b2a0f9773341b690bc1.jpg
patchouli-oil-business-plan-6-638-578f9b2a0f9773341b690bc1.jpg
Amerika masih menguasai pangsa pasar sebagai eksporter essensial oil sebesar 14.6% sementara Indonesia 'masih' menguasai pasar sebesar 4.2%. Dengan kekayaan alam yang begitu luar biasa tetapi hanya menjadi pengekspor 4.2% dari total semua eksporter ? Demikianlah, menurut saya kita masih belum optimal menggarap potensi minyak atsiril yang mempunyai prospek sedemikian bagus.

Grafik besaran pangsa pasar yang penggunaan essensial oil :

essential-oils-presentation-35-728-578f9b6d90fdfd8d1c9cd183.jpg
essential-oils-presentation-35-728-578f9b6d90fdfd8d1c9cd183.jpg
Hampir 50% yaitu tepatnya 44% penggunaan essensial oil atau minyak atsiri di pasar internasional di pergunakan untuk perasa dan parfum. Sementara 17% di pergunakan untuk aromaterapi, bidang farmasi 15%, kosmetik 6%, dan agrokimia 10%.

Pernah mendengar  The Body shop International ? Maaf kalau saya menyebut merek, bukan bermaksud promosi tetapi untuk studi banding kasus saja. The Body Shop atau disingkat TBS adalah satu dari beberapa perusahaan yang menggunakan bahan natural dan essensial oils hampir di semua produknya.

Bagaimana dengan harganya? Termasuk lumayan mahal buat dompet saya. Dengan demikian saya berpikir, produk-produk yang berbahan dasar natural dan terutama berbahan minyak atsiri selain mempunyai power branding dan mendukung gerakan go green, pastinya juga bisa memberikan dampak penghasilan dan pemasukan yang tidak sedikit.

Hingga saat ini TBS memiliki sekitar 2.400 toko di 61 negara dan merupakan franchise kosmetik terbesar kedua di dunia. Mempunyai sekitar 27 supplier di 21 negara dan memberikan manfaat kepada lebih dari 25.000 orang di seluruh dunia. Bisa di bayangkan berapa pendapatan per tahun dari TBS ini apalagi setelah sahamnya di beli oleh perusahaan kosmetik raksasa dunia L'oreal.

Apa yang dapat kita pelajari dari TBS ?

1. TBS menggunakan niche atau ceruk pasar yang spesifik yaitu kosmetik dan skincare baik untuk perempuan maupun laki-laki.

2. Bahwa dari homemade industri yang kecil bisa menjadi sebuah perusahaan internasional raksasa yang mendunia. Bukanlah dosa apabila kita bermimipi besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun