Mohon tunggu...
Indri Yanto Nugroho
Indri Yanto Nugroho Mohon Tunggu... Seniman - Penulis

Man who loves art, sea, food, and football

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kami yang Lupa Cara PDKT

13 November 2022   00:07 Diperbarui: 13 November 2022   00:09 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Mungkin akhir-akhir ini banyak berita tentang perselingkuhan. untuk sebagian pria, berselingkuh atau berkencan dengan wanita yang bukan pasangannya adalah suatu hal yang biasa. Memikat para wanita dengan mudah menggunakan segala rayuan gombal, dan modus tai kucing segala macamnya. "BUAYA" begitulah mereka disebut dikalangan masyarakat. Ini bukan soal tampang semata, bukan juga soal materi ataupun penampilan. Ini adalah masalah skill dan talenta, beruntunglah mereka yang memiliki skill untuk PDKT.

Bagi mereka para "BUAYA" mungkin skill ini adalah skill yang alami, naluri yang sudah tertanam di diri mereka. Entah untuk bersenang-senang saja atau memang untuk memilah pasangan menuju ke jenjang yang lebih serius. Namun bagi kami yang lupa caranya untuk PDKT dengan lawan jenis, berpikir untuk memfollow akun Instagramnya saja harus berpikir 1000 kali. Kami merasa takut dikira agresif, takut mendapat respon yang tidak diharapkan dan bahkan jika mendapat respon yang baik  kami bingung harus merespon bagaimana. Di follback akun instagramnya saja kami sudah berkahayal akan jalan berdua dengannya, merayakan hari valentine, bahkan kmai sudah berkahayal melaksankan pesta pernikahan yang menyenangkan. Tapi itu semua hanya sebatas khayalan, yaaa khayalan setelah di follback oleh akun instagramnya, yang mengira dengan itu akan mengubah keadaan.

Faktor yang melatar belakangi keadaan ini yang utama adalah ketidak percayaan diri, seperti faktor  tampang, dan tingkat ekonomi. Namun, sebenaranya itu bukanlah hal yang menjadi penghalang sebenarnya, banyak kok pria dengan tingkat ketampanan menegah kebawah mendapatkan pasangan yang menawan. Balik lagi, ini adalah masalah skill dan keberanian. Untuk memulai sebuah percakapan di DM Instagram saja kami bingung harus mengawali dengan apa. Membalas stories Instagram sudah sangat basi, memulai dengan sapaan "hai" takut dianggap tidak sopan. Bagaimana caranya membuat wanita tau perasaan kami, kalau untuk memulai sebuah percakapan saja tidak mampu.

Tapi biasanya kami akan memilih memulai komunikasi dengan membalas stories Instagram. Memang sebuah cara yang terkesan kuno dan primitive, tapi tak ada cara lain lagi. Balasan biasanya berupa pujian atau dengan emotikon, harap-harap cemas akan mendapatkan respon yang baik atau tidak, prisip kami adalah dibalas syukur tidak dibalas ya sudah, jangan dichat lagi, tidak ada kesempatan kedua untuk sebuah awal.

Apabila mendapat jawaban baik, kebahagiaan yang luar bisa sungguh membuat hari itu terasa cerah. Khayalan pesta pernikahan semakin jelas. Namun ingat, ini masih baru sebatas jawaban "iya makasih" dari sebuah balasan stories Instagram. Masalah berikutnya jauh lebih rumit, ya,,, menentukan topik obrolan chat. Mau tanya "lagi apa" "lagi dimana" "udah makan belum" pasti terlihat basi, mau tanya tentang pekerjaan takut dianggap melanggar privasi, dan mau tanya hobi takut dianggap kepo.

Mungkin saya adalah salah satu dari mereka yang "lupa cara PDKT", mahasiswa berusia 20 tahun yang belum pernah berpacaran secara serius, ya kalo masa smp ya gausah dimasukin ke daftar cerita perihal asmara lah yaa hahahha. Mungkin pengalaman terakhir saya ber-PDKT ya pada masa itu, cinta monyet masa SMP, saya ingat sekali pengalaman terakhir saya ber-PDKT pada saat kelas 2 SMP, dengan wanita kelas sebelah. Pada masa itu saya masih "bisa" melakukan PDKT seperti layaknya remaja yang lain. Namun entah karena apa, setelah saat itu saya hamper tidak pernah melakukan PDKT dengan lawan jenis, mungkin karena pada saat kelas 3 SMP sudah fokus untuk ujian, atau pada saat saya masuk SMK yang sudah pasti hampir 80% muridnya adalah laki laki, mungkin hanya 5 teman wanita pada saat SMK yang saya kenal.

Pernah untuk mencoba untuk melakukan PDKT dengan wanita yang terakhir dekat dengan saya pada saat SMP, hasilnya saya bingung untuk melakukan hal tersebut. Walaupun hanya bertukar pesan via DM Instagram, saya merasa sangat terbebani dengan sebuah PDKT. Bertanya kepada teman bagaimana menjawab sebuah pesan "wkwkwk" "iya" "oh". Terdengar konyol,,,, ya tapi begitulah adanya hahahah

Terlihat sangat sederahana, tapi sulit untuk kami lakukan. Ujung ujungnya kami hanya mampu mengaguminya dari layar smartphone. Entahlah mungkin ini sebuah hal baik dari tuhan untuk terhindar dari kumpulan patah hati sebelum mendapatkan yang pasti. Tapi yang pasti kami merasa sepi. Sampai kapan kami harus seperti ini, ragu untuk melangkah dan berakhir sepi. Tapi kami yakin perihal jodoh takkan kemana, tuhan pasti punya cara untuk mempertemukan kami, diwaktu yang tepat, dan mungkin tanpa proses PDKT yang rumit ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun