Mohon tunggu...
Indriyaniii98
Indriyaniii98 Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Nothing is impossible

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pandangan Islam tentang Hubungan Islam dan Manusia

16 Desember 2019   12:51 Diperbarui: 16 Desember 2019   14:13 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Istilah yang digunakan Al-Qur'an untuk menunjuk pada pengertian manusia menggunakan kata-kata basyar, al-insan, dan ann-nas.
Kata basyar menunjuk pada pengertian manusia sebagai makhluk biologis (QS Ali 'Imran :47) tegasnya memberi pengertian kepada sifat biologis manusia, seperti makan, minum, hubungan seksual dan lain-lain.

Kata al-insan, Pertama al-insan dihubungkan dengan khalifah sebagai penanggung amanah (QS Al-Ahzab :72), kedua al-insan dihubungankan dengan predisposisi negatif dalam diri manusia misalnya sifat keluh kesah, kikir (QS Al-Ma'arij :19-21) dan ketiga al-insan dihubungkan dengan proses penciptaannya yang terdiri dari unsur materi dan nonmateri (QS Al-Hijr :28-29). Semua konteks al-insan ini menunjuk pada sifat-sifat manusia psikologis dan spiritual.

Kata an-nas dalam Al-Qur'an mengacu kepada manusia sebagai makhluk sosial dengan karateristik tertentu misalnya mereka mengaku beriman padahal sebenarnya tidak (QS Al-Baqarah :8)

Dari uraian ketiga makna untuk manusia tersebut, menurut saya dapat disimpulkan bahwa manusia adalah mahkluk biologis, psikologis dan sosial. Ketiganya harus dikembangkan dan diperhatikan hak maupun kewajibannya secara seimbang dan selalu berada dalam hukum-hukum yang berlaku (sunnatullah).
Menurut   agama Islam itu sendiri ,manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia diantara makhluk ciptaan-Nya yang lain, yang dipercaya untuk menjadi khalifah dimukabumi.

Proses Penciptaan manusia dalam Al-Quran yaitu Fase Pertama (Tanah), Fase Kedua (Nutfah) Fase Ketiga ('Alaqah), Fase Keempat ('Mudhgah), Fase Kelima ('Idzam), Fase Keenam ('Kisa al-'idzam bil-lahm), Fase Ketujuh ('Insya)

Manusia Diciptakan dalam Tujuh Fase

Allah berfirman, "Menagapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal  Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian." (Nuh:13-14)

Alquran menggambarkan tahap-tahap pertumbuhan janin di dalam rahim secara jelas dan akurat, dan membagikannya kedalam enam fase selain Fase Penciptaan Dari Tanah. Fase Itu Diantaranya : Fase Nutfah, Fase Alaqah, Fase Mudhghah, Fase Pembentukan Tulang, Fase Pembungkusan Tulang dengan Daging, dan Fase Taswiyah (Penyempurnaan), sebagimanana dalam hadis Nabi.
Fase Pertama
Manusia diciptakan dari sari pati tanah atau dari tanah
Allah berfirman,

"Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu di tentukan-Nya ajal (masing-masing) dan (ada lagi suatu) ajal (yaiitu hari kebangkitan setelah mati) yang (juga) ditentukan di sisi-Nya, kemudian kamu (masih terus) ragu (akan keniscayaan Hari Kebangkitan itu)." (Al-An'am :2)
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malikat, "Sesungguhnya Aku menciptakan manusia dari tanah." (Shad : 71)

Menurut para Mufasir sari pati tanah adalah tanah yang paling bersih dan pilihan. Pendapat ini dikatakan oleh Syekh Muhammad Badran.
Dan jika kita amati pada tubuh manusia dengan bantuan mikroskop, niscaya kita tahu bahwa unsur-unsur yaang masuk kedalam susunan tubuh manusia adalah juga unsur-unsur yang ada pada susunan tanah dengan perbedaan kadar masing-masing. Unsur-unsur itu berjumlah 22 unsur, diaantaranya :

Okigen dan hidrogen, kedua membentuk air yang merupakan 70 persen komposisi tubuh manusia..
Karbon, hidorgen dan oksigen, semuanya memebntuk unsur gula, protein, lemak, vitamin, hormon dan enzim.
Minneral sperti kalsium dan fosfor. Dalam jumlah besar, keduanya berkonsentrasi pada struktur tulang tubuh manusia.
Mineral lainnya seperti potasiumm sodium, magnesium, mangan, fosfor, sulfur, zaat besi, tembaga, zink, cobalt, flourine, alumunium, kromium, dan slilinum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun