Berdasarkan penafsiran dari ulama-ulama terdahulu semakin memperkuat argumen bahwa perempuan memang menjadi makhluk nomor dua dibandingkan laki-laki. Seperti dalam surah al-Nisa ayat 1, yaitu:
 "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu".
Banyak ulama terdahulu menafsirkan maksud dari ayat tersebut dengan demikian. Penafsiran macam ini semakin membuat kaum perempuan sendiri berada di bawah laki-laki. Padahal menurut al-Qur'an, alasan kesetaraan dan keserupaan kedua gender ini adalah bahwa keduanya diciptakan untuk hidup bersama dalam kerangka saling mencintai dan menghargai satu sama lain.
Penerapan Teori Yang Digunakan
Penerapan teori kaidah fiqih dalam kasus ini yaitu dengan metode penalaran induktif, yaitu Penalaran induktif  cara berpikir yang berdasar pada kejadian yang khusus untuk memastikan teori, hukum, konsep yang umum. Penalaran induktif  sendiri harus diawali dengan mengutarakan teori yang memiliki batasan eksklusif pada saat membuat pernyataan yang diakhiri dengan pernyataan yang memiliki karakter umum.
Â
PENUTUP
Kesimpulan
Perempuan di muliakan seperti yang terdapat dalam surah an-Nisa ayat 1, menerangkan bahwa asal usul kejadian manusia adalah satu, bukanlah semata-mata tubuh yang kasar, melainkan pengertian biasa yaitu diri. Diri manusia pada hakkatnya ialah satu, kemudian di bagi kepada dua, satu menjadi bagian laki-laki dan satu lagi menajdi bagian perempuan, atau jantan dan betina, hakikatnya jenisnya tetap satu, yaitu manusia. Laki-laki dan perempuan sama-sama manusia. Dalam diri yang satu dibagi menjadi dua bagian, kemudian dipersatukan kembali, itulah asal usul berkembang biaknya manusia sejak dunia ini dikembangkan dan didiami. Dari sini pula asal usul dari manusia yang sebanyak ini.
Argumen kesetaraan gender antara kedudukan laki-laki dan perempuan menjadi sangat penting untuk diperbincangkan. Kaum Feminis berupaya mensejajarkan kedudukan keduanya. Perbedaan perlakuan terhadap wanita dalam kondisi sosial menjadi alasan penting bagi kaum Feminis untuk bisa mensejajarkan kedudukan mereka bersama laki-laki. Penciptaan perempuan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah penciptaan awal atau perempuan pertama, yaitu Hawa, bukan penciptaan lanjutan, kerana penciptaan lanjutan sudah jelas, yaitu diturunkan oleh ayah dan ibunya, jadi tidak memerlukan pembahasan lagi karena sudah tidak ada lagi problem.
Saran