Mohon tunggu...
Indri Ngesti
Indri Ngesti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktivis Muslimah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pembelajar Perindu Surga

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Menyusul Normalisasi Hubungan dengan Israel?

2 Oktober 2020   09:53 Diperbarui: 2 Oktober 2020   11:57 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengamat bidang militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie mengatakan Indonesia harus berani membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Hal ini merupakan upaya untuk memudahkan Indonesia melakukan diplomasi dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina.

Connie menyatakan Indonesia tidak mungkin dapat berperan secara konkret dalam mendamaikan Israel dan Palestina jika hanya condong ke salah satu pihak. Dia menilai normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dengan Israel jangan dipandang sebagai bentuk pengkhianatan terhadap kemerdekaan Palestina. (republika.co.id, 26//09/2020)

Solusi Semu Melalui Normalisasi Untuk Palestina

Yara Harawi, analis kebijakan senior di Al Shabaka menyatakan normalisasi hubungan diplomatik tidak akan mengubah status quo saat ini di Palestina, yaitu praktik penjajahan dan politik apharteid yang dilakukan Israel pada Palestina. Normalisasi tersebut luput membahas terkait penajajahan dan pelanggaran berat hak asasi manusia yang dialami oleh penduduk Palestina.

Senada dengan pemikiran Hawari, Salem Barahmeh Direktur Eksekutif Palestine Institute for Public Diplomacy menyampaikan normalisasi hubungan dengan Israel tidak sejalan dengan perjuangan rakyat Palestina yang menghendaki kemerdekaan, salah satunya bebas dari penjajahan Israel.

Islam Solusi Problem Palestina

Kita dapat menjumpai dari sejarah yang terpercaya bagaimana Islam saat diterapkan oleh negara dapat mengatasi berbagai permasalahan penjajahan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Pada zaman Rasulullah, seorang wanita Arab datang ke pasarnya orang Yahudi Bani Qainuqa. Dia duduk di dekat pengrajin perhiasan. Tiba-tiba beberapa orang di antara mereka hendak menyingkap kerudung yang menutupi wajahnya. Diam-diam tanpa diketahui Muslimah tersebut, pengrajin perhiasan ini mengikat ujung jilbabnya, dan ketika ia bangkit, auratnya seketika itu juga tersingkap.

Muslimah ini spontan berteriak dan seorang laki-laki Muslim yang berada di dekatnya melompat ke pengrajin perhiasan itu dan membunuhnya. Orang-orang Yahudi kemudian membalas dengan mengikat laki-laki Muslim tersebut lalu membunuhnya.

Kejadian ini membuat kesabaran Rasulullaah SAW habis ketika sebelumnya mereka berupaya mengadu domba Aus dan Khazraj sehingga hampir saja di antara kedua suku ini terjadi peperangan, mengganggu kaum Muslimin dan mengabaikan nasihat Rasulullaah SAW. Rasulullaah SAW bersama pasukan kaum Muslim berangkat menuju tempat Bani Qainuqa dan mengepung mereka dengan ketat.

Bani Qainuqa yang pongah dan sombong ini akhirnya bertekuk lutut dan menyerah setelah dikepung selama 15 hari. Allah Subhanahu Wata'ala memasukkan rasa gentar dan takut ke dalam hati orang Yahudi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun