Mohon tunggu...
Indri Emalia
Indri Emalia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sistem Informasi Teknologi Komunikasi (SITK) Possitron Emission Tomography

15 November 2017   13:56 Diperbarui: 15 November 2017   14:13 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 

Ii

BAB I PENDAHULUAN

 

1.1.  Latar Belakang  Untuk mengantisipasi masuknya teknologi Positron Emission Tomography--Scan (PETScan) di Indonesia, adalah sangat penting bagi Badan Pengawas untukmelakukan beberapa pengkajian.Seperti diketahui, PETScanmerupakan teknik noninvasive yang memanfaatkan zat radioaktif untuk mendapatkan informasi medik mengenaiorgan atau jaringan untuk keperluan diagnosis.Dengan demikian, prinsip kerja, keselamatandan mutu adalah aspek-aspekutama yang perlu dipertimbangkan dalam rangkapengembangan pengawasan Badan Pengawas atas teknik diagnosis mutakhir dalamkedokteran nuklir ini. (Kartiko, Yerridan Reno, A(2009))  Pada tahun 1970an, PET hanya digunakan sebatas alat penelitian. Kemudian, pada tahun 1980an teknologi PET mengalami perkembangan, yang ditandai dengan perubahan dari sistem koinsidensi digital ke sistem pencitraan tiga dimensi. Meskipun penyebarannya belum luas, PET mulai digunakan sebagai metode pencitraan medik di rumah sakit. Dengan mulai digunakannya bahan detektor baru yang lebih sensitif, pada akhir tahun 1990an teknologi PET semakin berkembang dengan pesat. Pada tahun 2000, untuk pertama kalinya PET/CTScan diperkenalkan. Studi menunjukan bahwa perkembangan teknologi PET ini mendukung diagnosis yang lebih tepat, mutu hasil pencitraan yang lebih baik dan mempersingkat waktu pengobatan.(Kartiko, Yerridan Reno, A(2009))  Makalah ini menyajikan pengetahuan dasar teknologi PET, antara lain mengenai prinsip kerja, aplikasi, keuntungan dan risiko, keterbatasan, keselamatan radiasi, perkembangan teknologi dan peralatan khusus PET, serta unjuk kerja. Metode dalam penyusunan makalah ini adalah dengan melakukan pengkajian pustaka.Diharapkan makalah ini dapat menjadi masukan dalam pengembangan pengawasan BAPETEN dalam bidang kedokteran nuklir.(Kartiko, Yerridan Reno, A(2009))

 

1.2. Rumusan Masalah   Dalam penjabaran dalam makalah ini, penulis memfokuskan pada topik bahasan  yangdisebutkan pada sistematika penyajian makalah. 1

2

1.3  Tujuan Khusus Memahami prinsip kerja PET/CT  Tujuan Umum 1. Memahami prinsip kerja PET/CT 2. Mengetahui batasan dan bahaya pemakaian PET/CT 3. Memahami faktor-faktor kesalahan suatu hasil scan PET/CT 4. Menginterpretasikan data PET/CT 1.3.Manfaat  1. Manfaat bagi penulis  Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbgai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkan ke tingkat pemikiran yang lebih matang. 2. Manfaat bagi pembaca  Pembaca dapat mengetahui, memahami dan mampu mengimplementasikan teori , konsep tentang karya tulis yang saya buat ini. 3. Manfaat bagi mahasiswa Mahasiswa dapat mengetahui, memahami dan menguasai tentang teori dan konsep karya tulis yang di buat serta dapat mengaplikasikannya.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun