Mohon tunggu...
Indriati Yulistiani
Indriati Yulistiani Mohon Tunggu... Dosen - Mantan jurnalis televisi yang kini mendedikasikan diri sebagai pendidik dengan menjadi trainer dan dosen di Universitas Esa Unggul

Akademisi dari Universitas Esa Unggul yang berlatar jurnalis televisi. Memiliki hobi membaca dan menjelajah hal-hal baru ataupun berbagai tempat baru.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gaslighting dengan Intimidasi dan Manipulasi Komunikasi

29 Agustus 2022   01:25 Diperbarui: 1 September 2022   02:45 1965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesepian. (sumber: SHUTTERSTOCK/evrymmnt via kompas.com)

Oleh karena itu, kebalikan dari upaya untuk komunikasi yang efektif, maka untuk menangkal terjadinya gaslighting justru dapat dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang menghambat terjadinya penyampaian pesan dari komunikator pada komunikan. Seperti misalnya, memanfaatkan lingkungan sekitar. 

Jika memang terjadi gaslighting maka korban sebaiknya menghindari komunikasi yang dilakukan pada lingkungan yang sepi. Ini sesuai dengan alah satu poin penting dalam komunikasi interpersonal yaitu konteks lingkungan fisik terjadinya komunikasi.  

Keterbukaan Komunikasi untuk Menghadapi  Gaslighting

Gaslighter seringkali berupaya agar korbannya teralienasi dari lingkungan sekitar. Dengan terjauhkan dari orang-orang lain di sekitarnya, korban gaslighting akan kesulitan meminta pertolongan. Apalagi gaslighting adalah tindakan berulang yang makin lama tentu akan makin menggerus kepercayaan diri korbannya. 

Untuk mengatasi terus berlanjutnya gaslighting, para korban harus mau dan mampu mengubah situasi. Mereka harus memulai perubahan pada dirinya sendiri, pada cara mereka menghadapi gaslighter dengan mengontrol reaksi mereka terhadap gaslighter. 

Lebih jauh mereka berani terbuka atas kondisi yang menimpanya, meski tentu tidak mudah untuk meyakinkan orang lain. Apalagi seringkali gaslighter adalah orang terdekat korban seperti pasangan atau bahkan orang tua. Untuk membantu meyakinkan orang lain, korban gaslighting harus memiliki bukti kuat seperti bukti rekaman ucapan dari gaslighter. 

Dengan melakukan langkah-langkah di atas, diharapkan gaslighting dapat diatasi. Korban dapat kembali menemukan kehidupannya yang seperti sediakala dalam interaksi yang normal.

Daftar Pustaka

Abramson, K. (2014). Turning up the lights on gaslighting. Nous-Supplement: Philosophical Perspectives, 28(1), 1--30. https://doi.org/10.1111/phpe.12046

Afiyah, A. A. (2021). Penilaian masyarakat mengenai kenormlan berita-berita kekerasan seksual di media sosial twitter. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Amelia, F. (2020). Tanda-tanda Perilaku Gaslighting yang Perlu Anda Tahu - KlikDokter. Klik Dokter. https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/tanda-tanda-perilaku-gaslighting-yang-perlu-anda-tahu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun